TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto menyayangkan kepala sekolah dan guru di Jakarta Utara tidak dilibatkan dalam pengawasan perbaikan sekolah.
Persoalan ini terungkap setelah Kepala Sekolah Dasar Negeri 03-08 Warakas, Jakarta Utara, Sri Wahyuni, mengadu tidak pernah dilibatkan dalam pengawasan perbaikan saat Prijanto menginspeksi sekolah yang dikepalainya.
“Seharusnya kepala sekolah dan guru dilibatkan dalam pengawasan, karena mereka lebih tahu kondisi sekolah,” kata Prijanto, usai menginspeksi Sekolah Dasar Negeri 03-08 Warakas, Jakarta Utara, Selasa (26/1).
Pelibatan kepala sekolah dan guru dianggap akan memudahkan pendataan segala kerusakan dan keperluan perbaikan sekolah tersebut. “Sebab, sekolah itu layaknya rumah mereka,” ujarnya.
Selain itu, Wakil Gubernur juga kecewa karena selama ini kontraktor pelaksana perbaikan tidak pernah melapor kepada pihak sekolah. Akibatnya, pekerjaan perbaikan sekolah sering dilakukan asal-asalan dengan alasan mengejar waktu penyelesaian. “Ini yang sering mengakibatkan perbaikan tidak maksimal,” kata Prijanto.
Atas kejadian ini, Prijanto langsung menegur Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara Istaryatiningtias yang ikut dalam inspeksi Sekolah Dasar Negeri 03-08 Warakas. Sebab, Istaryatiningtias dianggap bertanggung jawab pada persoalan tersebut.
Menanggapi teguran itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar berdalih bahwa tanggung jawab bukan hanya berada di dirinya. “Itu juga menjadi tanggung jawab Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Jakarta Utara,” kata Istaryatiningtias.
Meski begitu, ia berjanji akan melaksanakan permintaan Wakil Gubernur DKI Jakarta, untuk melibatkan kepala sekolah dan guru dalam pengawasan perbaikan sekolah.
Kepala Sekolah Dasar Negeri 03-08 Warakas, Sri Wahyuni, menyampaikan keluhan karena sekolah yang dikepalainya masih mengalami kerusakan meski baru diperbaiki. Sekolah tersebut selesai diperbaiki sejak sebulan lalu, yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2009.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, beberapa ruangan di sekolah yang terletak di Jalan Warakas I, Gang 20, Nomor 1, RT 13, RW 14, Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih bocor jika hujan turun. Rembesan air hujan tersebut terjadi di ruang kelas IV dan VI, ruang komputer, ruang guru, serta ruang kepala sekolah.
Belum lagi, talang air berdiameter 1,5 meter, sepanjang delapan meter, di sisi kiri pintu masuk pun nyaris ambruk. Bahkan, cat tembok di gedung tiga lantai itu sudah ada yang mengelupas.
Sepanjang tahun 2009, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara merencanakan perbaikan terhadap 52 sekolah. Hanya, perbaikan itu baru terlaksana sebagian. Sekolah-sekolah yang belum diperbaiki dimasukkan ke dalam program perbaikan lanjutan tahun 2010.
WAHYUDIN FAHMI | RENNY FITRIA SARI