“Pembangunan dimulai tahun ini,” ujar Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Agus Soebardono (26/1).
Guna memenuhi kebutuhan pegawai pemerintah, kata Agus, pemerintah telah menetapkan dua lokasi yang berada di daerah Boker, Jakarta Timur, dan Pengadungan, Jakarta Barat. Keempat menara itu rencananya akan disewakan bagi pegawai pemerintah dari instansi Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Kebersihan. “Biar lebih cepat ke lokasi,” ujar dia.
Agus menjelaskan rumah susun sederhana sewa bagi masyarakat umum akan dibangun di wilayah Pluit, Jakarta Utara. Lokasi rumah susun tersebut berada tidak jauh dari waduk Pluit yang sebagian lahannya banyak dihuni oleh penduduk liar. “Total lahan ada 2,2 hektare. Sebanyak 1 hektare lahan akan diambil dari aset Jakarta Propertindo dan sisanya akan kita bebaskan,” ujar dia.
Pembangunan sebuah menara rumah susun diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 14 miliar. Menara dengan kapasitas 100 unit itu memiliki fasilitas dua buah kamar, sebuah kamar mandi, dapur, ruang tamu, dan ruang keluarga dengan luas lantai 21 meter persegi. “Harga sewa penghuni yang berada di atas lebih murah dari yang di bawah. Karena tidak ada lift,” kata dia.
Hingga saat ini, Pemerintah DKI Jakarta telah membangun 13 menara rumah susun sederhana sewa bagi masyarakat umum dengan harga sewa yang bervariasi. Harga yang ditetapkan bagi warga terprogram (hunian warga relokasi) ditetapkan antara Rp 90-120 ribu. Adapun masyarakat umum hanya dikenai biaya Rp 350 ribu. “Saat ini sudah ada 5.600 peghuni,” kata dia.
RIKY FERDIANTO