TEMPO Interaktif, Tangerang - Krisis sampah yang terjadi di Kota Tangerang Selatan selama satu bulan terakhir ini ternyata tidak terpengaruh terhadap sebagian warga perumahan. Sebab, sejumlah pengembang perumahan memiliki kiat dan solusi dalam mengatasi sampah tersebut.
Pengembang perumahan tersebut, umumnya menyerahkan dan bekerja sama dengan pihak lain dalam pengelolaan sampahnya. Perumahan Bumi Serpong Damai, misalnya sebagian besar perumahan di Bumi Serpong Damai (BSD) mengelola sampahnya dengan bekerja sama dengan pihak swasta. “Sampah diangkut dibuang oleh pihak swasta tersebut,” ujar juru bicara BSD Idham Mukhlis, hari ini (28/1).
Ke mana sampah itu dibuang, kata Idham, sudah menjadi urusan pihak swasta. Idham mengatakan hampir semua perumahan di kawasan itu bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pembuangan sampah. Beberapa kawasan perumahan yang bekerja sama dengan pihak swasta seperti cluster di sektor 1, 12, dan 14.
Sementara untuk cluster yang masih dalam pengelolaan pengembang, menurut Idham, selama ini mereka masih terikat kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Langkah yang sama juga telah ditempuh pengelola perumahan Bintaro Jaya. Kepala Bagian Corporate Social Responsibility (CSR) Bintaro Jaya, Rudi Hartono, mengatakan pihaknya selama ini memiliki armada truk sampah sendiri.
Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Hery Heryanto mengakui jika para pengembang tersebut telah mengajukan kerja sama dengan mereka sejak jauh-jauh hari. "Karena kerja sama soal sampah juga berlaku untuk swasta," kata Hery. Hery mengatakan pihaknya akan mengangkut sampah di titik-titik yang sudah disepakati dalam kerja sama tersebut.
Krisis sampah yang terjadi di Tangerang Selatan telah masuk pekan keempat. Namun, Pemerintah daerah setempat belum memiliki solusi karena tidak punya tempat pembuangan akhis sampah. Akibatnya, sampah menumpuk dimana-mana. Bau busuk menyebar terutama di Pasar Ciputat, Cimanggis, dan Jombang.
JONIANSYAH