TEMPO Interaktif, Jakarta - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyatakan ada tiga solusi untuk mengatasi permasalahan transportasi khususnya di Jakarta. Tiga solusi itu terkait dengan reformasi transportasi massa.
Sekretaris Jenderal MTI, Danang Parikesit, mengatakan reformasi transportasi massa itu terkait dengan manajemen pengguna transportasi, pengembangan transportasi yang berorientasi pada jaringan angkutan umum masal, serta pengawasan hukum. “Karena tidak ada single solution untuk masalah transportasi, sehingga perlu adanya reformasi besar-besaran,” ujar dia saat mengisi konferensi pers bertajuk “Transportation Outlook 2010” Selasa (2/2) di gedung Ranuza.
MTI dalam laporannya menyebutkan, penelitian di Bandung dan Jakarta selama 10 tahun terakhir menunjukkan terjadi penurunan kecepatan kendaraan sebesar 3,4 persen per tahun. Danang menyatakan, hal itu berarti dalam 10 mendatang untuk menempuh jarak yang sama diperlukan waktu 1,5 kali lebih lama.
Senada dengan Danang, Muslich Zainal Asikin, salah satu anggota MTI menyatakan, bila masalah transportasi tidak ada perubahan yang revolusioner, hampir dipastikan kondisinya buruk.
“Apalagi Jakarta. Jakarta itu kan percontohan bagi daerah lain,” katanya. Selain itu, Muslich meminta agar pemerintah tidak memperlakukan transportasi menjadi profit center tapi menjadi service center.
Danang menambahkan, solusi jangka pendek untuk masalah ini ada tiga. Pertama, terkait busway. Menurutnya, perlu adanya steriliasasi jalur busway dan perlu mengembangkan properti untuk menambah pemasukan busway sehingga bisa mengurangi subsidi.
Selain itu untuk Jabodetabek harus mampu berkomitmen untuk menambah kendaraan dan investasi. Terakhir adalah penegakan penggunaan tata ruang. “Hal ini bisa dilakukan asal pemerintah mau, dan tahun ini harus selesai,” ujar dia.
Mutia Resty