TEMPO Interaktif, Jakarta - Museum Fatahillah di Kawasan Kota Tua mengalami banyak kerusakan. Upaya perbaikan terganjal pendanaan yang cukup besar. Kepala Subbagian Tata Usaha Museum Fatahillah, Irval Gucci mengatakan kerusakan gedung yang dibangun pada 1707 ini terlihat jelas di beberapa bagian. "Ini ada kerusakan di engsel pintu dan jendela, kayu kaso jendela, dan pintu yang mulai keropos, serta sejumlah dinding yang lembab karena resapan air,"katanya, hari ini.
Kerusakan terparah terdapat di bagian atap yang belakangan bocor hingga menggenangi sejumlah ruangan. "Ada tujuh ruangan bocor, termasuk ruangan utama," ujar Irvan. Kebocoran ini, katanya, terjadi sejak dua tahun yang lalu. "Memang sudah harus direnovasi total,"katanya.
Ia mengatakan, dana untuk memperbaiki museum itu amat besar. "Mungkin bisa mencapai Rp. 100 miliar,"kata Irvan. Ia juga menjelaskan, renovasi menjadi hal yang sangat penting mengingat di museum ini tersimpan berbagai peninggalan sejarah berupa furniture dari abad XVII sampai XVIII. "Barang terbuat dari kayu seperti itu cepat rusak kalau terus-terusan terkena air," ujarnya.
FEBRIYAN