TEMPO Interaktif, Tangerang - Nilai seluruh aset tidak bergerak Kota Tangerang mencapai Rp 1,4 triliun. Aset berupa tanah dan gedung pemerintahan, sekolah, dan pusat kesehatan masyarakat itu telah resmi diserahkan kepada pemerintahan kota baru itu dari pemerintah induk, Kabupaten Tangerang.
Penyerahan aset tersebut menurut Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Tangerang Selatan, Ahadi, sudah disahkan dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang, Selasa pekan lalu. ”Total nilai keseluruhan Rp 1,4 triliun itu belum termasuk aset benda bergerak seperti kendaraan dinas dan truk sampah yang seharusnya diserahkan,” ujarnya kepada Tempo, Sabtu (6/2).
Ahadi mengatakan, pihaknya hingga kini masih menunggu penyerahan aset bergerak terutama truk sampah yang sejatinya menjadi milik Kota Tangerang Selatan. “Kami tidak tahu akan diserahkan atau tidak, tapi beberapa waktu lalu malah ditarik,” kata Ahadi.
Kendaraan dinas yang ditarik meliputi kendaraan dinas pejabat dan truk sampah. Sejak ditarik beberapa waktu lalu hingga saat ini memang belum dikembalikan.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan aset bergerak tersebut akan diberikan, Ahadi mengaku meragukannya. “Kemarin saja sudah ditarik,” katanya.
Namun ia tetap berharap bisa dikembalikan ke Tangerang Selatan karena aset tersebut juga dibeli dari pajak yang dibayarkan masyarakat Tangerang Selatan.” Tapi kami belum tahu berapa nilai aset bergerak itu,”katanya.
Koordinator Dewan Pemantau Penyelenggaraan Pemerintah Tangerang Selatan Suryadi mengatakan, semestinya Pemerintah Kabupaten Tangerang secara legowo menyerahkan seluruh aset yang secara otomatis menjadi milik Tangerang Selatan setelah resmi memisahkan diri. ”Karena aset itu dibeli dari pajak warga Tangerang Selatan,”katanya.
Suryadi mencontohkan, 40 armada truk sampah yang ditarik oleh Kabupaten Tangerang dan berakibat fatal karena menyebabkan kota baru itu mengalami krisis sampah sejak satu bulan terakhir ini.
”Ini adalah salah satu bentuk arogansi. Jika saja kedua pemerintahan bersikap bijak dan tidak saling mengumbar gengsi dan arogan, tentunya masalah tersebut tidak akan terjadi."
Joniansyah