TEMPO Interaktif, Jakarta - Rumah Tangga Sasaran penerima beras rakyat miskin untuk tahun penyaluran 2010 mengalami penurunan. Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Bogor, Lucy Angelina, menjelaskan dari data hasil validasi dan verifikasi keluarga miskin, ternyata penerima beras jauh berkurang dari angka sebelumnya, sebanyak 44.540 keluarga menjadi 42.328. "Ini berarti, 2.212 RTS (Rumah Tangga Sasaran) sudah tidak mendapatkan jatah raskin," ujar Lucy, Senin (8/2).
Pendataan dilakukan di tingkat kelurahan melalui Ketua RW dan Ketua RT Januari lalu. Penurunan angka penerimaan karena ada keluarga miskin yang sudah tidak memenuhi kriteria penerima beras miskin. Dijelaskan Lucy, penyalurannya sendiri sudah dilakukan sejak pekan lalu langsung ke kelurahan-kelurahan yang ada di seluruh Kota Bogor. "Kami sudah melakukan penyaluran ke Kecamatan Bogor Barat, Bogor Selatan dan Bogor Tengah. Minggu ini kami akan kembali menyalurkan ke Kelurahan yang ada di Bogor Utara, Bogor Timur dan Tanah Sareal," jelas dia.
Harga beras ini, ungkap Lucy, masih sama dengan tahun lalu sebesar 1.600 per kilogram. Yang berbeda adalah jumlah pagunya. Pemerintah pusat menurunkan pagu beras miskin sehingga tiap keluarga per tahun hanya mendapat jatah 156 kilogram. "Ini berarti per bulan, mereka hanya akan mendapat jatah 13 kilogram per RTS," jelas Lucy.
Tapi, kata Lucy, karena kemasan dari Bulog masih menggunakan kemasan 15 kilogram, maka setiap keluarga masih tetap mendapatkan jatah 15 kilogram hingga November atau Oktober mendatang. "Kalau untuk menyesuaikan jatah pagu berarti dua bulan terakhir RTS mendapatkan jatah enam kilogram," terangnya.
DIKI SUDRAJAT