TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekelompok massa yang menamakan diri Komite Penyelamat Harta Negara berunjuk rasa di depan gedung Wisma Bakrie, Kuningan, Jakarta. Dalam tuntutannya, massa meminta aparat penegak hukum mengusut dugaan penggelapan pajak tiga perusahaan di bawah grup Bakrie sebesar Rp 2,1 triliun.
"Kami mendesak agar Aburizal Bakrie ditetapkan sebagai tersangka penggelapan pajak," kata koordinator aksi, Ibnu Jauhari, dalam unjuk rasa tersebut, Senin (8/2).
Baca Juga:
Sembari meneriakkan tuntutannya, massa dari pelbagai elemen mahasiswa itu menenteng poster bergambar Aburizal Bakrie. Mereka menilai pengemplangan pajak tersebut sebagai bentuk ketidakpedulian Ical terhadap bangsa.
Menurut Ibnu, mereka yang bergabung Komite adalah Front Aksi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Front Aksi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Front Aksi Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Swadaya.
Selain itu, ada juga Front Aksi Mahasiswa Universitas As-Syafiyah, Front Aksi Mahasiswa Universitas Bung Karno, dan Komite Solidaritas Muslim Indonesia.
Sebagaimana diberitakan, saat ini Direktorat Jenderal Pajak tengah mengusut skandal pajak itu. Menurut Direktorat Pajak, tiga perusahaan milik grup Bakrie diduga menggelapkan pajak sebesar Rp 2,1 triliun. Rinciannya, PT Bumi Resources sebesar Rp 376 miliar, PT Kaltim Prima Coal sebesar Rp 1,5 triliun, dan PT Arutmin Indonesia sebesar US$ 39 juta.
ANTON SEPTIAN