TEMPO Interaktif, Tangerang - Keluarga Marieta Nova Triani, 14, gadis kelas 2 SMP di Surabaya mencurigai Arie Power- adalah salah satu lelaki yang membawa pergi putri kedua pasangan Heri Kristiono dan Sri itu pada Sabtu, (6/2) malam pukul 18.30.
"Ibunya pernah dengar Nova sebut nama Arie, kemudian kami mencari di jejaring facebook nama Arie di acount FB Nova," kata Benedicta Antoniate, sepupu Nova di rumahnya, Sektor 1.1 Blok L No. 14 Alamanda BSD City, Senin (8/2).
Tempo melihat di Facbook Nova tertera nama Arie Power. Lelaki itu memasang foto profil dengan gaya memegang gitar elektrik, dengan kaos putih dilengkapi jaket warna merah kotak-kotak. Wajah Arie tidak terlihat karena tertutup topi abu-abu.
Pada status facebook keduanya menuliskan status menikah. Dan keduanya menulis tanggal jadi hubungan mereka pada 9 November 2009.
Sayangnya, profil Arie tidak banyak diketahui. Cuma tertera lahir ada tahun 1992 atau saat ini berusia 17 tahun. Kota asal Arie juga tak dicantumkan.
Herbuningsih, kakak tertua Heri Kristiono (ayah Nova) menyebut status di facebook itu tidak benar. "Mungkin main-main, dia masih gadis. Kami bingung masih mencari. Bahkan Polsek Sidoarjo juga masih mencari," kata Ningsih.
Nova warga perumahan Megarsari Permai Blok E nomor 2 Sidoarjo datang ke Jakarta untuk menghadiri pesta pernikahan Gatot yang merupakan paman Nova. Sebelum mampir di rumah Gatot di BSD, keluarga besar Nova menginap di Tanah Kusir, rumah paman Nova yang lain yakni Yosef Umar Hadi, anggota DPR RI.
Ibu Nova, Sri sempat kesal sebab pada Jumat malam Nova bertemu laki-laki di Taman PJKA seberang rumah Yosef. "Ibunya memukul, dan memaksa masuk rumah," kata Herbuningsih.
Pada Sabtu pagi, Nova dirias dan menjadi among tamu pada resepsi pamannya di sebuah gereja di Kebayoran. Sorenya keluarga besar berkumpul di BSD. Pada Sabtu pukul 18.30 Nova yang sudah mengganti kebayanya dengan kaos abu-abu, celana pendek bersepatu kanvas hitam tutul putih dan mencangklong tas coklat, pergi bersama tiga laki-laki yang menjemput dengan sepeda motor.
Keluarga panik, sebab telepon Nova sejak saat itu hingga kini tidak aktif. Bahkan saat ayahnya, Heri mengirim pesan pendek berisi, "pulang Nak, papa tidak marah' tidak dibalas.
AYU CIPTA