TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekurangnya total 183 kilogram "Bahan Kue" bahasa sandi untuk bahan pembuatan bom rakitan disiapkan untuk rencana pengeboman terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Bahan peledak yang terdiri 51,46 kg Potasium Klorat, 43,676 kg Belerang dan 88 kg Alumunium Powder tersebut ditemukan dalam Perumahan Puri Nusapala Blok D no. 12 Jati Asih, Bekasi, tempat persembunyian kelompok teroris yang letaknya tidak jauh dari rumah kediaman Presiden Yudhoyono di Cikeas. "Mereka sudah melakukan pembagian tugas dan survei rute yang akan dilakukan rombongan Presiden dari rumahnya di Cikeas menuju Istana Presiden di Jakarta," ujar Jaksa Penuntut Umum Chairul Fauzi dalam dakwaan terhadap Amir Abdillah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (10/2).
Rencana pengeboman Presiden Yudhoyono juga sudah direncanakan dua minggu sebelum peledakan di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton Kuningan, Jakarta. Tersangka Amir bersama Saefudin Zuhri dan Noodrin M Top diketahui sempat berputar - putar di sekitar Cikeas, lokasi kediaman Presiden Yudhoyono.
Amir yang merupakan mantan karyawan Hotel Mulia bertugas mencari kontrakan di daerah Cikeas, kemudian berhasil menyewa rumah di Jati Asih yang letaknya berdekatan dengan Cikeas. "Dia ditugaskan Saefudin Zuhri dan mengontrak rumah seharga Rp 3,5 juta per tahun," jelasnya.
Dalam kontrakan itulah disiapkan "bahan kue". Selain bahan peledak juga ditemukan 38 detonator rakitan, 74 detonator pabrik non listrik, 10 granat rakitan dari pipa pralon, 1 rangkaian elektronik untuk bom mobil berukuran 22 x 15 cm, dua panel rangkaian elektronik untuk bom rakitan, tiga buah rangkaian untuk timer bom rakitan dan satu mobil Mitsubishi Hijet merah tahun 1986. "Berdasarkan hasil pemerisaan Teknis Laboratoris Kriminalistik disimpulkan barang tersebut merupakan bahan peledak bekekuatan rendah," kata dia.
Presiden Yudhoyono menjadi target karena dinilai merestui dan bertanggungjawab atas eksekusi mati para terpidana Bom Bali 1. Pengeboman pun rencananya dilakukan tiga minggu hingga 1 bulan setelah meledaknya bom JW Marriot dan Ritz Carlton, namun gagal dilakukan.
VENNIE MELYANI