TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah unjuk rasa menghiasi wilayah Jakarta Timur pagi ini (11/2). Para pedagang di Pusat Grosir Cililitan (PGC) berunjuk rasa menolak iuran promosi di depan pintu masuk PGC yang menghadap ke Jalan Mayjen Soetoyo.
Sugiarto, pedagang busana muslim, menyatakan aksi ini sebagai bentuk reaksi atas penolakan usulan mereka kepada pada pengelola PGC untuk menghentikan iuran promosi. "Kami merasa hal itu cukup memberatkan karena telah ada retribusi lain yang sudah dibebankan kepada kami," kata dia.
Baca Juga:
Selain itu, menurut Sugiarto, para pedagang ini juga mempertanyakan kepada pihak pengelola mengapa iuran promosi langsung ditagihkan kepada pedagang per Januari 2010 lalu tanpa ada sosialisasi. "Tiba-tiba saja hal itu langsung ada dalam list tagihan bulanan kami," kata dia.
Pedagang PGC dikenakan iuran promosi sebesar Rp 5.000 per meter per bulannya. Sugiarto menjelaskan dengan jumlah itu dia setidaknya harus membayar sekitar Rp 70 ribu setiap bulannya. "Jika ditagihkan sampai setahun, kami harus mengeluarkan banyak biaya untuk berdagang di sini," kata dia.
Sugiarto menjelaskan dia dan rekan-rekannya sudah mencoba berdialog dengan pihak pengelola PGC. "Kami sudah mencoba menawarkan supaya iuran itu boleh tetap berlaku, tetapi hanya tiga bulan saja. Tetapi mereka menolak," kata dia.
Menurut Sugiarto, beban biaya servis serta biaya parkir yang tinggi sudah cukup membebankan. "Apalagi jika ditambah dengan iuran itu," tambah dia.
EZTHER LASTANIA