TEMPO Interaktif, Bogor - Pemerintah Kota Bogor mencatat kerusakan akibat banjir bandang dan meluapnya air Sungai Ciliwung, Sabtu (13/2), hingga pukul 14.30 WIB, melanda 716 rumah.
Dari lima kecamatan yaitu Kecamatan Bogor Timur, Bogor Tengah, Bogor Utara, Tanah Sareal dan Bogor Selatan, sejumlah 195 rumah rusak berat, 81 rumah rusak sedang dan 540 rumah rusak ringan. Fasilitas umum yang rusak berat yakni ambruknya jembatan yang menghubungi Kampung Bantar Jati Kaum menuju SMA Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) dan wilayah kelurahan Tanah Sareal.
DI daerah Bantar Jati dan Pasar Induk Jambu Dua, hingga Sabtu siang, terlihat Danrem 061 Suryakencana, Kolonel Inf Agus Sutomo bersama Dandim 0606 Kota Bogor, Letnan Kolonel Inf. Mirza Agus dan Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Ajun Komisaris Besar Nugroho Selamet Wibowo, memimpin anak buahnya membersihkan sisa-sisa lumpur akibat banjir.
“Ini juga tugas kami membantu membersihkan bekas banjir bandang,” kata Agus Sutomo.
Sedangkan petugas pemadam kebakaran tampak menyemprot bekas lumpur di sekitar daerah Jambu Dua. Untuk sementara Pasar induk Jambu Dua ditutup.
Selain membantu korban bencana, Pemerintah Kota Bogor juga mendirikan dapur umum dan posko kesehatan bagi warganya.
Baca Juga:
Di tempat terpisah, Kepala Puskesmas Tegal Gundil, dokter Sri Candrawati, mengemukakan sedikitnya 20 orang menderita panas dingin dan stres akibat banjir bandang yang menerjang daerah Bantar Jati. Ancaman penyakti gatal pun diperkirakan akan melanda warga sekitar dua hari kedepan.
DEFFAN PURNAMA