"Kami sedang berupaya memberi bantuan pascabanjir kepada para korban banjir," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati, Minggu (14/2).
Bantuan tersebut, lanjut Dien, merupakan langkah preventif terhadap kemungkinan munculnya penyakit akibat banjir, yakni demam berdarah, diare, chikungunya, dan leptospirosis. "Kami akan menyosialisasikan kepada para korban banjir, langkah apa yang harus mereka lakukan agar terhindar dari keempat penyakit itu," kata Dien.
Ia menjelaskan langkah penanganan pascabanjir yang kemungkinan dilakukan Dinas Kesehatan adalah kaporitisasi air, lisolisasi (penyemprotan untuk menghindari leptospirosis), dan larvasidasi (pemusnahan larva).
Saat ini, Dinas Kesehatan sudah menempatkan empat petugas di setiap pos kesehatan bagi korban banjir. "Kami selalu pastikan, di setiap pos ada satu dokter, perawat, petugas farmasi, dan sopir ambulans," kata Dien.
Sedangkan untuk pos pengungsi yang tak terlalu besar, Dinas Kesehatan hanya menyediakan pos mobile, berupa ambulans keliling.
Dien mengatakan apabila tenaga medis berikut obat-obatan yang ada di pos kesehatan tidak bisa menangani korban banjir yang sakit, Dinas Kesehatan menyarankan korban banjir untuk merujuk ke tujuh belas rumah sakit di Jakarta. "(Biayanya) gratis," ujar Dien.
ISMA SAVITRI