TEMPO Interaktif, Bogor - Warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Ciliwung khususnya daerah Bantar Jati Kaum, hingga Senin (15/2) masih trauma mendengar gemuruh air. Bahkan sebagian warga ada yang berlari ke tanah yang lebih tinggi.
Warga yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung, Bantar Jati Kaum, Bogor, masih sibuk membersihkan sisa lumpur dan puing-puing yang terseret banjir. Luapan air Ciliwung sangat deras dan menghantam semua bangunan yang berada di sisinya. “Kejadian begitu cepat, yang penting kami selamat,” kata Muh. Ali, warga RT 01/08. Dalam hitungan menit air mengenang puluhan rumah sekitarnya.
Kejadian ini membuat puluhan anak daerah ini tidak sekolah, karena buku dan seragam mereka basah dan ada yang terbawa banjir. Seperti Yanti Handayani, murid kelas 2 SD Bantar Jati, sejak Sabtu kemarin tidak sekolah karena bukunya terbawa hanyut. “Seragam sekolah penuh lumpur, saya tidak sekolah,” kata dia.
Untuk mengantisipasi banjir bandang terjadi lagi, sebagian warga bergotong royong membuat tanggul dari karung berisi tanah, pasir, dan batu kali. Meskipun mereka tidak yakin kuat menahan derasnya luapan sungai, setidaknya bisa menahan laju air. Jalan kecil di perkampungan ini pun masih licin dan dipenuhi lumpur. Diperkirakan memakan waktu sepekan untuk membersihkan sisa terjangan banjir bandang. Warga pun mengaku trauma jika mendengar suara gemuruh air sungai.
Selain warga ratusan pedagang di Pasar Induk Jambu Dua, hingga Senin sore masih membersihkan sisa lumpur bekas terjangan banjir bandang, Jumat pekan lalu. Sampai saat ini kondisi blok A dan B Pasar Induk Jambu Dua masih berantakan dan para pedagang belum bisa berjualan. Namun di bagian depan pasar sebagian pedagang lainnya sudah berjualan.
Jalan akses yang melintas pasar induk ini juga masih ditutup, karena puing dan bekas lapak pedagang masih terlihat menumpuk di pinggir Sungai Ciliwung. Para pedagang menaksir kerugian yang diderita pedagang Pasar Induk Jambu dua mencapai Rp. 1 miliar.
Pemerintah Kota mencatat total kerusakan akibat banjir bandang sebanyak 716 bangunan, di antaranya 53 fasilitas umum, 195 rusak parah, 81 rusak sedang, dan 540 bangunan lainnya rusak ringan. Talud Sungai Ciliwung di daerah Bantar Jati kaum juga ambrol. Total kerugian diperkirakan belasan miliar rupiah.
Wali Kota Bogor H. Diani Budiarto mengatakan akan membantu warganya yang menjadi korban banjir bandang. “Tergantung kebutuhan misalnya temboknya rusak ya kami beri bantuan, sesuai dengan kebutuhan mereka,” tutur dia.
Dia telah meminta Kepala Bagian Kemasyarakatan Kota Bogor untuk menyalurkan bantuan. Sedangkan korban yang rumahnya jebol sudah diberi bantuan untuk mengontrak semenatra sebesar Rp. 500 ribu – Rp. 1 juta.
DEFFAN PURNAMA