TEMPO Interaktif, Bekasi - Penyebab banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, karena saluran air sungai tidak bisa membuang ke laut. Penyumbatan terjadi di bagian barat Jakarta dan Kabupaten Bekasi di utara.
"Ketika membuang ke laut yang terjadi adalah back water (air balik) dan Kota Bekasi tergenang," kata Rahmat Kusmayadi, Kepala Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Selasa (16/2).
Saluran pembuangan di Kota Bekasi sebenarnya sudah bagus dan lebar. Namun saluran di Jakarta dan Kabupaten Bekasi, yang merupakan saluran hantar air limpas dari Kota Bekasi tidak menunjang. "Saluran air di dua wilayah itu sempit-sempit sehingga air tidak bisa sampai ke laut," katanya.
Potensi banjir tahunan setiap musim hujan semakin parah karena kontur tanah nyaris flat atau rata. Posisi kemiringan antara daratan paling rendah di sebalah utara dan tertinggi di sebelah sselatan hanya 0- 3 persen saja.
Di saat Kota Bekasi tidak bisa membuang air ke laut, Rahmat melanjutkan, air buangan dari bagian hulu dari wilayah Bogor tidak bisa dibendung. Luapan air terjadi disepanjang Kali Citarum Barat, Kali Cikeas, dan Kali Cileungsi.
Baca Juga:
Air kiriman dari bagian hulu itu sangat deras sampai menjebol tanggul penahan banjir setebal dua meter. Akibatnya, dua perumahan Pondok Mitra Lestari dan Vila Jatiasih Indah terendam air hingga satu meter sejak dua hari lalu.
Menurut Rahmat, lebar tanggul yang harus diperbaiki sekitar 85 meter dengan cara dibeton. Dana perbaikan memakai dana pasca bencana sebesar Rp 2,5 miliar.
Solusi lain menangani banjir di Kota Bekasi, kata Rahmat, membangun folder atau penampungan air. Jumlah folder yang dibutuhkan 16, namun baru satu folder yang selesai dibangun, yaitu folder Kali Mati di Jalan M Hasibuan.
Kepala Subbidang Tata Ruang dan Infrastruktur Wilayah Kota Bekasi Dicky Irawan, mengatakan masalah banjir tidak bisa dipisahken dengan wilayah lain. Alasannya, posisi Kota Bekasi merupakan wilayah hantar aliran sungai dari Bogor menuju laut di Jakarta atau Kabupaten Bekasi.
Solusi yang efektif, kata Dicky, membetulkan saluran air di semua wilayah itu. "Supaya buangan menuju laut lancar," katanya.
Hamluddin