TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertemuan warga RW 03 Kelurahan Rawa Buaya dengan Bina Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) membuahkan hasil.
Keinginan warga untuk mendapatkan akses jalan langsung dari Rawa Buaya menuju Duri Kosambi diakomodasi oleh PT Bina Marga. Warga pun batal mengadakan aksi pada Sabtu dan Senin depan.
"Warga RW 03 Rawa Buaya tidak akan melakukan aksi apa pun," ujar Abdul Khoir, Wakil Ketua RW 03 Rawa Buaya saat dikonfirmasi Tempo via telepon, Jumat (19/2). Pembatalan aksi ini terkait dengan kesepakatan yang telah dibuat PT Bina Marga dan BPJT siang tadi.
Pertemuan antara warga RW 03 Kelurahan Rawa Buaya dengan Bina Marga dan BPJT dilakukan di kantor Kecamatan Cengkareng. Warga RW 03 diwakili oleh Syamsuri selaku Ketua RW, Abdul Khoir selaku Wakil Ketua RW, Dede dan Mardani dari tokoh masyarakat
Dalam pertemuan tersebut, Bina Marga dan BPJT bersedia mengakomodasi kepentingan warga. Dalam butir kesepakatan tersebut disebutkan, masyarakat akan dibuatkan jalan akses dari Rawa Buaya menuju Duri Kosambi.
Selain itu, Bina Marga juga berjanji akan memperlebar jalan penyebrangan bagi pejalan kaki menjadi dua meter. Sebelumnya jalan ini hanya selebar 80 centimeter. Wali Kota Jakarta Barat, Djoko Ramadhan, juga mengatakan, PT JLB akan menambah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). "Kira-kira tiga buah," ujarnya.
Sebelumnya, warga RW 03 Kelurahan Rawa Buaya mengancam melakukan boikot pada peresmian jalan tol Kebon Jeruk-Penjaringan yang akan dilakukan pada Senin (22/2).
Peresmian akan dilakukan oleh Presiden Yudhoyono. Pihak PT Jalan Lingkar Barat yang dikonfirmasi Tempo via Telpon mengatakan Presiden positif akan datang. "Mulai sore ini Paspampres sudah akan monitoring keamanan," ujar Nugroho Sudomo, Wakil Pimpinan Proyek Jalan Tol ini.
Febriyan