TEMPO Interaktif, Tangerang - Penyelundupan ketamine di Indonesia disinyalir untuk memasok industri rumahan yang memproduksi ekstasi yang marak di Jakarta, Tangerang, Bogor dan sekitarnya belakangan ini. Industri rumahan berskala kecil dan menengah menggunakan ketamine untuk campuran membuat ekstasi.
"Ada keterkaitan penyelundupan ketamine dengan industri pembuat ekstasi, karena banyak dipakai untuk campuran pembuat ektasi," ujar Kabag Humas Biro Umum Set Lakhar Badan Narkotika Nasional Sumirat Dwiyanto, kepada Tempo, Selasa (23/2).
Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, banyak ekstasi yang dibuat dengan campuran ketamine. Sementara, pada pembuatan sabu masih menggunakan bahan methapitamine.
Ketamine yang memberikan efek penenang dan penyegar, kata Sumirat, saat ini bisa menjadi narkoba alternatif bagi para pecandu ketika mereka kesulitan mendapatkan narkotika seperti sabu dan sejenisnya.
Ancaman hukuman mati bagi pengedar, importir, penyelundup yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan semakin intensifnya pengawasan di pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan selama ini telah mempersempit peredaran barang haram itu di Indonesia.
Industri rumahan yang memproduksi ekstasi dan sabu banyak terungkap belakangan ini di Jakarta dan Tangerang. Seperti di Tangerang baru-baru ini terungkap di Pasar Kemis dan Karawaci Tangerang. Industri ini menggunakan rumah tinggal atau rumah toko untuk dijadikan tempat membuat ekstasi dan sabu. Omzetnya mencapai miliaran rupiah.
Namun soal keterkaitan penyelundupan ketamine dengan home industri pembuat ekstasi dibantah Polres Bandara Soekarno Hatta. "Belum ada keterkaitan," ujar Kepala Satuan Narkoba Polres Bandara Komisaris Martireni.
JONIANSYAH