TEMPO Interaktif, Bekasi- Pelaksanaan ujian nasional (UN) di Kota Bekasi, Jawa Barat, hingga hari kedua ini relatif lancar. Kebecoran soal atau penyimpangan dalam bentuk lain, tidak ditemukan. Meski demikian, Dewan Pendidikan Kota Bekasi khawatir lembar soal terbuka sebelum sampai ke ruang kelas.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi Haris Budiyono, mengatakan soal rawan bocor saat dalam perjalanan dari rayon ke sekolah penyelenggara UN. "Khawatir ada indikasi lembaran soal sudah dibuka sebelum sampai di sekolah," kata Haris, kepada Tempo, siang ini.
Menurutnya, lakban amplop lembar soal bisa disalahgunakan. Mudah dibuka, dan jika ditutup kembali tidak terlihat ada kerusakan. Pengambilan soal dilakukan pihak sekolah, sehingga rawan terjadi penyimpangan. Terutama sekolah swasta, ingin menjaga kredibilatas dengan cara meluluskan semua siswanya.
"Arahnya ke market, dengan lulus 100 persen sekolah berharap dapat siswa banyak," katanya.
Untuk itu, Dewan Pendidikan meminta aparat kepolisian beserta tim pemantau independen melakukan pengawasan ketat. Mengawasi pengambilan lembaran soal dari rayon sampai ke ruang kelas.
Jumlah peserta UN di Kota Bekasi tahun ini, seluruhnya 11.083 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri, 11.200 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 1.077 siswa Madrasa Aliyah.
Adapun sekolah penyelenggara UN, SMA 74 sekolah, SMK 63 sekolah, dan MA ada 19 sekolah.
Hamluddin