TEMPO Interaktif, Jakarta -Polisi kesulitan mengungkap kepemilikan pisau dapur yang digunakan untuk menusuk Listia Magadalena, 17, mahasiswi Universitas Pelita Harapan, Jakarta. Baik Listia mau pun tersangka Maisy Nathania, saling tuding soal kepemilikan pisau yang menjadi bukti utama kasus ini. "Memang mereka saling tuding," kata Juru Bicara Kepolisian Daerah Metro Jakarta, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, melalui telepon di Jakarta hari ini.
Listia mengalami 17 tusukan di sekujur tubuhnya dan harus menjalani perawatan intensif serta dioperasi setelah persitiwa penusukan dalam perjalanan dari kampus Kamis pekan lalu itu. Maisy, teman yang menumpang di mobil Listia, mengaku hanya membela diri ketika Listia menyerang lebih dulu.
Sejauh ini polisi telah memeriksa 10 saksi. Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kembangan Inspektur Satu Alexander mengatakan, Maisy masih berkukuh tidak menusuk Listia. Alex mengatakui memiliki alat bukti yang minim karena peristiwa itu hanya diketahui oleh Maisy dan Listia.
TITO SIANIPAR