"Rasanya senang! Kayak lepas banget!" kata Kenji, siswa kelas XII Sosial 2, yang bersama teman-temannya langsung berfoto bersama dalam berbagai gaya, usai ujian.
Ia mengaku, setelah ini akan langsung nongkrong dengan teman-teman sekelasnya, untuk merayakan selesainya UN. "Yah, minimal makan bareng," ujar Kenji, yang mengaku soal mata pelajaran Ekonomi yang diujikan hari ini, susah.
Rere, kawan sekelas Kenji, setali tiga uang. Di spanduk putih sepanjang 20 meter yang dibentangkan di halaman sekolah, ia menulis kalimat "Bebas Nich!" dengan ukuran superbesar. "Ya memang seperti itu rasanya," kata dia yang bercita-cita masuk Universitas Indonesia.
Menulis ungkapan hati dan pesan di spanduk, kata Rere, merupakan tradisi di sekolahnya. "Biasanya sih, spanduknya dikeluarin pas pengumuman kelulusan. Nggak tau nih, kok sekarang malah udah ada."
Target nilai rata-rata minimum untuk Ujian Nasional yang ditetapkan Kementrian Pendidikan, sebesar 5,5, memang cukup memberatkan para peserta ujian. Tak heran, jika usainya UN disambut antusias para siswa. "Makanya harus ada selebrasinya," kata Kenji.
ISMA SAVITRI