TEMPO Interaktif, Bekasi- Kekerasan terhadap pembantu rumah tangga dengan merusak wajah korbannya terjadi di Bekasi, Jawa Barat. Aksi sadistis itu dialami Siti Saumah, 15, hampir seluruh wajahnya melepuh karena disiram air panas.
Pembantu yang hanya lulusan sekolah dasar (SD) itu juga kerap dipukuli memakai ikat pinggang apabila hasil setrikaan pakaian majikannya masih kusut. Satu lembar pakaian kusut, Siti diganjar 20 kali pukulan. "Saya pernah dipukul 200 kali pakai ikat pinggang dalam sehari," kata Siti kepada wartawan, saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Jawa Barat, hari ini.
Siti terakhir kali disiksa, pada Kamis (25/3) pagi lalu. Saat itu, majikan perempuannya bernama Keisya, 36, menyiram wajahnya dengan air panas. Penganiayaan terhadap Siti terungkap sore harinya, ketika korban keluar membuang sampah di depan rumah sang majikan di Perumahan Alinda Blok E Nomor 26, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara.
Seorang tukang becak yang melintas menanyakan perihal luka wajahnya, tetapi korban takut menceritkan kejadian yang sebenarnya. Tukang becak itu lantas melaporkan luka Siti ke tetangga sebelah rumah majikannya, yang kemudian melanjutkan laporannya ke polisi.
Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Komisaris Budi Sartono, mengatakan telah mengamankan kedua majikan Siti. "Tetapi statusnya belum menjadi tersangka, masih diperiksa," kata Budi.
Tim penyidik sedang menyusun berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap korban Siti. Fakta yang disampaikan Siti itu, lanjut Budi, dijadikan bahan pemeriksaan terhadap kedua majikannya.
Pengakuan sementara korban, kata Budi, kedua majikannya kompak melakukan penyiksaan. Jika penyiraman air panah dilakukan Keisya, maka pemukulan memakai ikat pinggang dilakukan suaminya Paragurama, 40 tahun. Kedua majikannya itu keturunan India, dan memiliki dua orang anak.
HAMLUDDIN