TEMPO Interaktif, Jakarta - Menghadapi Ujian Nasional yang dilaksanakan mulai Senin (29/3) kemarin, siswa Sekolah Menengah Pertama di Kepulauan Seribu memilih untuk menginap di asrama dan rumah kerabat mereka di Pulau Pramuka. "Kami hanya menyediakan asrama saja," kata Juru Bicara Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Purwoto, Selasa (30/3).
Mereka terpaksa datang sebelum pelaksanaan ujian karena cuaca yang tidak bisa diprediksi belakangan ini. Cuaca buruk yang datang tiba-tiba bisa mengganggu siswa yang hendak melaksanakan ujian nasional. "Siswa kesulitan transportasi," kata Purwoto.
Menurut dia, ada 398 siswa SMP yang mengikuti ujian nasional di Kab.Kepulauan Seribu yang berasal dari 7 SMP dan 1 Mts. Kondisi geografis Pulau Seribu yang terdiri dari banyak pulau menyebabkan moda transportasi satu-satunya adalah melalui kapal. Sayangnya jika cuaca buruk, kapal tak bisa berlayar.
Siswa-siswa ini antara lain berasal dari Pulau Panjang, Kelapa, Kelapa Dua, Untung Jawa, Payung, dan Tidung. "Untungnya tak ada yang absen mengikuti ujian," ujarnya.
Akibat cuaca buruk pula, rombongan Wakil Bupati Pulau Seribu, Natsir Sabara terdampar saat hendak meninjau pelaksanaan ujian nasional hari ini. Rombongan yang menggunakan Kapal Praja VI terdampar di Pulau Opak Besar dalam perjalanan dari Pulau Pramuka menuju Pulau Harapan.
SOFIAN