TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi kesulitan mengungkap identitas korban mutilasi Kali Malang. Sebab, potongan tubuh yang ditemukan di Pintu Air Halim Jakarta Timur dan Medan Satria Bekasi kemarin minim ciri khusus.
Ciri khusus di tubuh seperti tahi lalat, luka atau tanda lahir bisa mempercepat proses identifikasi jenazah. "Kami sudah bolak-balik periksa inci per inci, tidak ada," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Hasanuddin, Selasa (30/3).
Potongan tubuh yang ditemukan di tempat terpisah kemarin pagi terdiri atas tubuh tanpa lengan mulai dada hingga atas pusar dan paha kiri di Halim, lalu paha kanan berikut kaki kanan dan kiri di Bekasi. "Dugaan sementara dari satu tubuh," kata Hasanuddin.
Satu-satunya tanda yang didapat dari jenazah itu adalah tato kupu-kupu bersayap merah dan biru di atas mata kaki kanan. "Dari kasat mata, kemungkinan korban berkulit putih," ujarnya.
Ciri itu melengkapi dugaan awal korban adalah perempuan muda berusia antara 12 dan 20. Dia juga mengatakan kecil kemungkinan korban adalah anak jalanan. "Karena kulitnya putih," katanya.
Untuk memastikan, Kedokteran Kepolisian mulai mengetes DNA jenazah di Rumah Sakit Kepolisian Sukanto sejak kemarin. "Nanti bisa diketahui berapa hari sudah meninggal, kapan dimutilasi, apa yang baru dimakan, dan lainnya," kata Hasanuddin. Namun dia tidak dapat memastikan kapan hasil tes bisa didapatkan.
REZA M