TEMPO Interaktif, Jakarta - Pelaku perampokan rumah Direktur Bank Mega Syariah, Ani Muldiati, ditangkap. Mereka merupakan para pemain profesional yang selama ini dikenal sebagai komplotan tali sepatu.
"Mereka merupakan para anggota komplotan itu," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Hasanuddin di Markas Polsek Kramat Jati, Rabu (31/3) sore.
Dari penangkapan itu diketahui bahwa komplotan ini bekerja dengan sangat rapi dengan pembagian tugas yang jelas. Polisi berhasil meringkus lima tersangka pelaku perampokan yang terjadi di Jalan Batu Ampar V No 9B RT 07/05, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada 20 Maret lalu itu.
Dari lima tersangka itu, terdapat sang Kapten yang bernama Rendi Batubara. Sedangkan yang lainnya merupakan anggota komplotan dengan tugas mereka masing-masing. Ada Peren Siborok alias Ucok dan Tarmidi Perdamaian Pakpahan yang bertugas ikut mengambil barang dan nantinya menjual barang hasil kejahatan. Hermanto Situmeang alias Komisaris dan Berlin Sinaga berperan sebagai penjaga saat beraksi.
Selain itu, polisi juga berhasil menyita barang bukti yang digunakan komplotan ini dalam melakukan aksi kejahatannya. Beberapa barang bukti yang disita antara lain gunting potong yang dipakai sebagai pemotong gembok pagar, obeng dan linggis yang digunakan untuk membuka pintu rumah, senjata tajam berupa samurai (2 buah) dan golok (4 buah), tali sepatu berbagai ukuran, serta pelat nomor polisi palsu B-1415-BFR. Selain itu, polisi juga berhasil menyita dua telepon genggam yang merupakan milik korban.
Saat ini, polisi masih mencoba melakukan pengejaran terhadap dua tersangka lainnya yang bisa melarikan diri. Mereka adalah Manohara yang berperan sebagai wakil ketua komplotan, sekaligus pembagi hasil kejahatan, serta David Sembiring, yang bertugas sebagai pengikat tali sepatu pada korban saat beraksi.
Kepala Kepolisian Sektor Metro Kramat Jati Maryadi menyatakan bahwa penangkapan dilakukan di tempat-tempat terpisah. "Mereka memang berpencar," katanya. Lebih lanjut Maryadi menjelaskan bahwa pihaknya kini masih terus melakukan pencarian para tersangka yang masih buron.
EZTHER LASTANIA