"Warga yang datang tidak menginginkan ada kegiatan ibadah di gereja kami," ujar Wakil Ketua Dewan Paroki Parung, Alexander Adrian Makawangkel.
Larangan melakukan kebaktian itu disampaikan Camat Parung, Muhammad Rizal Hidayat melalui surat pada Kamis (1/4). Pihak Polsek bersama Koramil Parung berjaga-jaga di sekitar gereja guna mengantisipasi kemungkinan demonstrasi massa.
Kebaktian hari ini (2/4) akan dimulai sekitar pukul 15.00 WIB. Tidak ada persiapan khusus menata gedung pelatihan keguruan milik Dinas Pendidikan sebagai lokasi kebaktian baru.
"Dari jemaah kami yang biasanya 600 hadir untuk kebaktian, saya tidak tahu berapa yang datang setelah ada ancaman ini," ujar Alexander.
Hingga kini, jemaah Gereja Katolik Santo Johannes Baptista telah memiliki pengikut sekitar 3.000 orang. Pada kebaktian malam paskah 2008 gereja ini sempat dihentikan akibat demonstrasi warga sekitar.
Disusul dengan kenyataan tidak bisa merayakan natal pada tahun yang sama. Pihak gereja sudah lama mengajukan permohonan izin untuk membangun gereja, tetapi belum ada sambutan positif dari Pemda setempat.
GILANG MUSTIKA RAMDANI