TEMPO Interaktif, Jakarta -Pedagang Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Barat mengaku telah menduga akan terjadinya kebakaran di di Pasar yang dibangun pada 1985 itu. Sumber Tempo yang merupakan pedagang di pasar tersebut menyatakan kecurigaan ini bermula pada awal 2009 lalu.
"Waktu itu dari PD Pasar Jaya mengumpulkan semua pedagang untuk menentukan nasib pasar tersebut," ujarnya saat ditemui oleh Tempo. Ia menceritakan, pada pertemuan tersebut PD Pasar Jaya menawarkan pedagang dua pilihan. Pertama renovasi total bangunan tersebut atau renovasi sebagian bangunan saja. "Waktu itu PD Pasar bilang, kalaupun renovasi sebagian saja, bangunan masih layak pakai," ujarnya.
Hasil pertemuan itu pun disepakati. Pedagang hanya menginginkan renovasi sebagian saja. "Yang direnovasi hanya bagian depannya saja," ungkapnya. Konsekuensinya, PD Pasar Jaya meminta seluruh pedagang untuk memperpanjang masa kontrak minimal 10 tahun.
"Kami diminta bayar DP nya dulu sebesar Rp 7,5 juta. Sisanya boleh dicicil sampai akhir Desember 2009," cerita sumber itu. Ia mengatakan, total uang sewa selama tersebut adalah Rp. 37 juta per 10 tahun. "Uang kami sudah masuk sekitar 70 persen. Bahkan ada banyak juga yang sudah lunas," ujarnya. Dengan demikian, PD Pasar Jaya telah mengantongi uang sewa pedagang sebesar kurang lebih Rp 29 Milyar dengan jumlah kios 1.118.
Kecurigaan akan terjadinya kebakaran semakin menjadi-jadi di kalangan pedagang. "Kalau kebakaran pasar yang sudah-sudah, kalau uang sudah masuk lebih dari 50 persen biasanya kejadian kebakaran," ungkapnya.
Kecurigaan itu akhirnya terbukti, pagi tadi tiba-tiba suara di speaker PD Pasar Jaya mengumumkan kebakaran kepada seluruh pedagang.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penelitian struktur bangunan setelah kejadian kebakaran itu. "Nanti kalau hasil penelitian menunjukan harus dibongkar total ya kita bongkar," ujarnya saat mengunjungi lokasi kebakaran sore ini (2/4).
FEBRIYAN