Warga Jalan Haji Selong Nomor 2, Duri Kosambi, Jakarta Barat, tersebut masuk ke jalur berlawanan karena menghindari Metro Mini 24, jurusan Tanjung Priok-Senen, yang akan memutar di putaran Jalan Danau Sunter Selatan. Akibatnya, korban yang memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi dari Kemayoran ke arah Kelapa Gading ini berusaha menghindari dengan membanting setir ke jalur berlawanan, melalui putaran tersebut.
"Mungkin karena kaget menghindari Metro Mini, dia (korban) langsung banting setir ke kanan dan masuk ke putaran," kata Ilyas, saksi mata yang sedang melintas saat kejadian, di Jakarta, Kamis (8/4).
Karena membanting setir tiba-tiba, Ilyas melanjutkan, motor korban terpeleset saat berada di putaran, dan masuk ke jalur berlawanan. "Tabrakan sulit dihindari, karena mobil yang menabrak juga datang dengan kecepatan tinggi," ujarnya.
William Cheng, pengemudi Suzuki Aerio, merasa tidak bersalah pada peristiwa ini. Pasalnya, ia telah mengemudikan mobilnya dengan sesuai, dan bahkan telah berusaha mengurangi kecepatan. "Yang kurang ajar itu Metro Mini yang mau berputar arah," kata William.
Namun, Metro Mini yang dimaksud William telah melarikan diri setelah kejadian itu. Sayangnya, tidak ada saksi mata yang mencatat pelat nomor Metro Mini dimaksud.
Akibat tabrakan itu, motor korban ringsek, dan mobil penabrak rusak di bagian depannya. Sedangkan Ahmad tewas dengan kepala belakangnya pecah.
Kini, Ahmad telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, untuk diotopsi. Sedangkan kasus tabrakan tersebut sedang diselidiki oleh Unit Lalu-Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara.
WAHYUDIN FAHMI