Menurut keluarga Timan, Muhamad Iqbal, saat ini kondisi Timan sudah 80 persen membaik. "Hanya tinggal menunggu lukanya kering," kata dia, sore ini.
Saat ini Timan sudah bisa membuka mata dan berbicara walau masih belum bisa didampingi. "Dokter melarang kami mendekati Timan karena takut kulitnya terinfeksi. Jadi kami hanya bisa menemani dari luar pintu kaca, tapi kondisinya baik."
Sebelumnya, Timan menjadi korban atas peristiwa meledaknya salah satu mesin di pabrik tekstil PT Ever Shin Tex selasa lalu. Dia sempat dirawat ke RS Cibinong, Bogor, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Saat ini Timan masih dirawat di Unit Luka Bakar RSCM, Jakarta Pusat.
Saat ditanya mengenai biaya pengobatan, Iqbal mengaku pihak keluarga tidak tahu-menahu. "Semua yang mengurus langsung bagian personalia perusahaan. Kami tidak tahu, yang pasti salepnya untuk luka itu yang paling mahal," ujarnya.
Iqbal mengatakan keluarga sangat bersyukur dengan kemudahan pengobatan Timan yang disediakan pihak personalia. "Pihak perusahaan sangat sigap membantu pengobatan Timan. Dari mulai perawatan pertama di RS Cibinong, lalu pemindahannya kesini (RSCM), semua difasilitasi."
Bila dalam satu minggu ke depan tidak ada pembengkakan dari bekas luka yang terbakar, ungkap Iqbal, maka Timan kemungkinan sudah bisa pulang dan berobat jalan. "Semuanya bagus, tinggal menunggu perban dibuka. Kalau tidak ada infeksi maka boleh pulang," kata dia.
MUTIA RESTY