TEMPO Interaktif, Bekasi - Rumah mewah milik bekas pegawai Direktorat Jenderal Pajak Bahasyim Assifie, tidak lagi dijaga pembantunya. Hingga malam ini (8/4), rumah di Jalan Cemara Raya BA 27, Perumahan Jaka Permai, Kelurahan Jaka Sampurna, Bekasi Barat, itu tampak sepi dari luar sekalipun lampu teras menyala.
Petugas keamanan perumahan, Untung Ristanto, mengatakan rumah seluas 900 meter persegi itu biasanya dijaga Nasir, 70 tahun. Nasir merupakan tukang kebun Bahasyim.
Namun, sejak majikannya disebut-sebut menyelewengkan uang pajak, Nasir tidak terlihat. "Kemarin (Rabu) Pak Nasir masih ada, mulai tadi pagi dia tidak lagi terlihat," kata Untung kepada Tempo, Kamis (8/4).
Nasir, lanjut Untung, sudah tiga bulan tidak pulang menemui anak istrinya di kampungnya, Majalengka, Jawa Barat, karena diminta menjaga rumah tersebut. "Dia menempati rumah itu sendirian," kata Untung.
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia tengah menelisik rekening janggal bernilai Rp 70 miliar milik Bahasyim. Namun, menurut pengacara Bahasyim, uang kliennya bukan uang haram.
Menurut Untung, kepribadian Bahasyim sangat tertutup, jarang bergaul, dan tidak pernah mengobrol dengan tetangga. "Dia orangnya sibuk sendiri," kata Untung.
Lokasi rumah Bahasyim berada di lingkungan elite di Kota Bekasi. Di seberang jalan sebelah barat rumahnya adalah rumah bakas Bupati Bekasi Suko Martono, dan seberang jalan di bagian selatan rumah milik bekas Wali Kota Bekasi Ahmad Zurpaih. Nilai aset tanah dan bangunan rumah berlantai dua milik Bahasyim itu ditaksir mencapai Rp 5 miliar, dengan asumsi harga jual tanah saat ini Rp 3 juta per per meter persegi.
HAMLUDDIN