Saat ini, pihak pemerintah kota telah mengantongi persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum terhadap desain terminal bus antarkota antarprovinsi itu.
"Dengan adanya persetujuan, kami bisa memulai tender proyek pembangunan terminal," katanya saat ditemui seusai acara temu anak jalanan di Jalan Otto Iskandar Dinata, Jakarta Timur, Selasa (2/6).
Fauzi menilai bahwa pembangunan terminal itu memang sangat berpengaruh besar bagi kehidupan masyarakat kota Jakarta. "Terminal itu memang dibutuhkan mengingat kondisi terminal yang ada sudah tidak memenuhi persyaratan," katanya. Fauzi merujuk pada Terminal Pulogadung yang memang akan digantikan terminal baru ini.
Menurutnya, dari sisi akses, terminal Pulogebang lebih menjanjikan. "Ada pintu masuk langsung dari tol lingkar luar jakarta (JORR), dan itu juga sudah disetujui oleh Kementerian PU," katanya.
Selain menjadi terminal bus antarkota antarprovinsi, menurut rencana, terminal ini juga akan menjadi pertemuan sarana transportasi lainnya. "Transjakarta akan diulur ke sana, juga dalam jangka panjangnya akan dihubungkan dengan MRT," terangnya.
Walikota Jakarta Timur Murdhani menyatakan bahwa terminal itu nantinya akan menjadi pusat masuk arus kendaraan dari timur Jakarta. "Sedangkan terminal Kampung Rambutan merupakan akses masuk dari Selatan," katanya saat ditemui di tempat terpisah.
Murdhani menjelaskan bahwa nantinya terminal pulogebang akan menjadi akses masuk dari wilayah-wilayah pantai utara (pantura) melalui tol jakarta - cikampek. "Atau bagaimana pengaturannya nanti akan dilihat lagi perkembangannya," katanya.
Menurut rencana, terminal Pulogebang akan dibangun di atas lahan seluas 9,5 hektar. Terminal akan dibuat dalam dua lantai serta dilengkapi dengan lahan parkir untuk kendaraan pribadi.
Saat ini pemerintah kota DKI Jakarta sudah menganggarkan Rp 500 miliar untuk pembangunan terminal. Jumlah itu terpecah dalam dua tahun anggaran, yaitu Rp 275 miliar untuk tahun 2010 ini, dan sisanya untuk tahun 2011.
EZTHER LASTANIA