TEMPO Interaktif, Jakarta: Air jernih yang keluar dari makam Al-Habib Abdurrahman Bin Abdullah Al-Habsyi atau lebih kesohor dengan sebutan makam Habib Ali Kwitang di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat , turut menyita perhatian PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), salah satu operator air bersih di Jakarta. "Kami mau menguji apakah ini air PAM atau bukan," kata Econ, karyawan Palyja, di lokasi makam, hari ini.
Menurut Econ, berdasarkan informasi yang dia peroleh dari warga, air itu mengalir keluar dari sekitar liang makam saat dilakukan pembongkaran Kamis lalu. Saat pertama keluar, air itu berwarna bening. Namun, saat ini menjadi kecoklatan karena sudah tercampur lumpur bekas galian area makam.
Sebagai langkah pengetesan, Palyja mencampurkan air dengan larutan kimia. Jika air tersebut adalah air PAM, maka air campuran akan berubah warna menjadi merah. "Tapi setelah kami tes tidak berubah warna," kata Econ. Bahkan Palyja sudah melakukan pengujian dengan membuka dan menutup pusat aliran air PAM di wilayah Raden Saleh. Saat kran utama ditutup, ternyata aliran air di sekitar area makam tetap mengalir.
Berdsarkan penelusuran itu Palyja untuk sementara menyimpulkan, air yang keluar dari liang lahat itu bukan air PAM. Namun untuk memastikannya, Palyja akan melakukan pengujian lebih mendalam.
EVANA DEWI