TEMPO Interaktif, Jakarta: Wali Kota Jakarta Selatan Syahrul Effendi enggan membicarakan asal usul kekayaannya yang tercatat tertinggi dibanding pimpinan daerah tingkat II lain di DKI Jakarta. Menurut wali kota berdarah Bukittinggi Sumatera Barat tersebut, tidak etis membicarakan tentang kekayaan. ”Kekayaan itu saya peroleh sebelum menjadi wali kota Jaksel. Saya dan istri saya berdagang,” kata Syahrul kepada Tempo di kantornya, Jumat (6/8).
Ia menambahkan, jumlah kekayaannya itu sama dengan yang ia laporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) per Juli lalu. Bahkan, dengan tegas ia mengatakan tidak ada yang ia sembunyikan dari laporan kekayaan itu. ”Laporan tersebut bukan hanya tanggung jawab kepada KPK, tapi juga kepada Allah,” ujarnya lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, wali kota penggemar sepeda itu tercatat sebagai wali kota dengan kekayaan tertinggi di seluruh daerah tingkat dua di DKI Jakarta. Syahrul tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp12,5 miliar, jauh di atas wali kota dan bupati lain.
Kekayaan Syahrul mengungguli jumlah kekayaan wali kota Jakarta Barat, Djoko Ramadhan yang sebesar Rp6,7 miliar, wali kota Jakarta Pusat Sylviana Murni sebesar Rp6,5 miliar dan US$37,6 ribu, wali kota Jakarta Timur Murdhani sebesar Rp5,08 miliar, dan Bupati Kepulauan Seribu Burhanuddin yang tercatat kekayaannya sebesar Rp2,09 miliar.
ARIE FIRDAUS