TEMPO Interaktif, Jakarta -Untuk mengatasi banjir di kawasan Thamrin, pemerintah akan mengeruk waduk Melati sedalam 1 hingga 1,5 meter. Waduk yang terletak di Daerah Sarinah ini adalah satu di antara 4 waduk yang masuk dalam proyek pengerukan kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Pusat dan World Bank.
Waduk seluas 8,5 hektar akan dikeruk pada awal 2011 oleh Pemprov DKI Jakarta, sedangkan World Bank bertindak meminjamkan dana Rp 1,5 triliun untuk total pengerukan di 15 titik lokasi.
"Jika Waduk ini dikeruk, diperkirakan daerah Thamrin, Sabang, Sharina, dan Menteng tidak akan banjir lagi," ujar Rambat Sakwan, Konsultan Sosial World Bank, hari ini.
Berdasarkan pantauan Tempo, air yang tertampung dalam waduk ini berwarna hijau pekat dan tidak mengalir. Artinya sudah banyak endapan kental yang memadati waduk yang masih dipergunakan untuk memasok air oleh penduduk sekitar tersebut. Hujan terus menerus akan menyebabkan air meluap ke pinggir waduk dan menyebabkan banjir.
"Dalam pengerukan waduk ini tidak ada warga terkena proyek yang ditimbulkan. Artinya dampak sosial yang ditimbulkan tidak ada. Dan karena waduk ini tidak dekat dengan perumahan maka tidak ada juga dampak lingkungannya," ujar Abdul Rahman Rasyid Communication Specialist World Bank.
Dampak sosial antara lain relokasi bangunan warga sekitar waduk. Sedangkan dampak lingkungannya adalah menimbulkan kemacetan, bau tak sedap, dan pemandangan tidak menyenangkan bagi penduduk sekitar.
RENNY FITRIA SARI