TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Sekolah SMK Bina Tunas, Dwi Pujiono mengatakan pihaknya sudah memperkirakan tawuran antara siswa sekolah tersebut dengan SMK 3 Kedoya akan terjadi. Ia memperkirakan hal tersebut terjadi karena dari tahun ke tahun, setiap tanggal 5 Oktober, yang bertepatan dengan ulang tahun sekolah tersebut, kerap terjadi bentrok antar sekolah, hanya saja tidak pernah jatuh korban seperti kemarin.
"Saya juga pantau melalui facebook,banyak siswa yang comment dan statusnya tentang tanggal lima," ujarnya ketika ditemui di SMK Bina Siswa, Jalan Ayub Dalam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Karena itu, ujar Dwi, sebagai antisipasi pihak sekolah kemudian meliburkan siswa tanggal 5 secara mendadak. "Kita tidak menyangka malah tanggal enamnya kejadian," ujarnya.
Tahun lalu pun Dwi mengatakan juga terjadi bentrok antar pelajar pada tanggal 5 Oktober. "Sejarah penyebabnya juga tidak ada yang tahu karena sudah turun temurun," ujarnya menambahkan.
Dwi mengatakan belum mendapat info berapa siswanya yang terlibat tawuran. "Pasti nanti saya tindak lanjuti," ujarnya menambahkan. Menurut Dwi, pihak sekolah sering mengadakan razia, mulai dari razia rokok, sampai senjata tajam. "Mereka kalau tawuran membawa senjata tajam selalu dari luar," ujarnya.
Polisi Sektor Kebon Jeruk sendiri pagi ini mengadakan razia senjata tajam di SMK Bina Siswa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dalam razia ini tidak ditemukan senjata tajam dari siswa. "Razia ini dilakukan untuk mencegah tawuran kembali terjadi," ujar Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Ari Wibowo.
RATNANING ASIH