TEMPO Interaktif, Jakarta - Vicky Syahrevi, mewakili PT Propindo Sedayu, membantah pihaknya disebut akan menutup akses utama menuju Pasar Induk Kemiri Muka. Vicky menyebutkan dirinya telah bertemu dengan pihak pasar Kemiri Muka, menyampaikan bahwa perusahaannya tidak akan menutup akses utama tersebut.
“Kita sudah bertemu dengan pak Tjutju ( Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasar) dan asosiasi pedagang pasar. Sudah kita sampaikan bahwa sampai dengan saat ini kita belum ada rencana menutup jalan,” kata Vicky pada Tempo, kemarin.
Tempo hari, pihak pasar sempat dibuat resah menyusul surat PT Propindo yang dilayangkan pada UPT pasar tertanggal 5 Oktober 2010. Dalam surat itu tertulis bahwa pertengahan Oktober ini PT Propindo akan menutup sementara akses utama menuju pasar lantaran berencana membangun apartemen. PT Propindo Sedayu, dalam suratnya, tak memberitahu hingga kapan jalan akan ditutup. Pihak pasar diminta menggunakan jalan alternatif selain akses utama.
Ada tiga jalan menuju pasar Kemiri Muka. Yang utama melalui jalan Margonda,sisanya jalan alternatif melalui jalan Abdul Rahman Hakim dan jalan Kedondong. Kendaraan yang hendak masuk melalui jalan Margonda terlebih dahulu harus melewati lahan milik PT Propindo Sedayu. Di lahan itu PT Propindo Sedayu telah membangun Mall Depok dan berencana membangun lagi Apartemen Margonda Residence. Masalah muncul sebab di lahan milik PT Propindo Sedayu itulah akses utama pasar Kemiri Muka berada.
Pihak pasar menolak rencana penutupan sebab di jalan tersebut. Pada hari Sabtu (9/10), Tjutju Supriawan, kepala UPT pasar Kemiri Muka, mengadakan pertemuan antar elemen pasar membicarakan soal penutupan jalan. Hasilnya,pihak pasar menolak rencana pentutupan jalan.
Tjutju sendiri menolak dengan alasan jalan itu berbagai aktifitas pasar dilakukan. “Dari mulai keluar masuk konsumen hingga bongkar muat barang dilakukan melalui jalan itu. 80 persen arus datang dari jalan itu”, kata Tjutju. Ia juga mengatakan akses utama pasar tak bisa diganti dengan jalan alternatif, baik melalui jalan Abdul Rahman Hakim maupun jalan Kedondong. “Jalan itu kecil, bersebelah-belahan pula dengan rumah. Truk barang tidak akan bisa lewat. Kalaupun bisa hanya satu jalur”, tambah Tjutju.
Tjutju menaksir UPT pasar akan mengalami kerugian materi sebesar 120 juta tiap bulan andai akses utama ditutup. “Satu hari retribusi pasar bisa mencapai empat juta. Satu bulan sudah 120 juta. Itu belum termasuk kerugian pedagang.”, tutur Tjutju.
Keterangan Vicky untuk sementara memberi kepastian pada pihak pasar bahwa jalan tidak akan ditutup. “Tadi saya sudah bertemu dengan pihak pasar dan semua masalah sudah clear. Tidak ada penutupan jalan”, kata Vicky.
Pasar Kemiri Muka, yang dibangun pada tahun 1987, merupakan pasar induk kota Depok. Pasar ini menjadi sumber utama bahan pangan antara lain pisang, kelapa, daging sapi, dan daging ayam. Pasar seluas 2,6 hektare ini mampu menampung 1067 pedagang. Pasar Kemiri Muka terletak di kelurahan Kemiri Muka, kecamatan Beji, Depok.ANANDA BADUDU