TEMPO Interaktif, Depok -Dua pohon African Baobab akan dipindahkan dari Subang ke Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, nanti malam. Kontraktor memperkirakan kedua pohon sampai di UI subuh esok hari. “Butuh kira-kira sepuluh jam perjalanan”, kata Kepala Proyek Relokasi Pohon dari PT Waskita, Hari Indrianto hari ini.
Pemindahan kedua pohon itu merupakan bagian dari proyek pemindahan 10 pohon raksasa African Baobab. Tiga pohon lainnya akan dipindahkan beberapa hari mendatang. Lima pohon lainnya masih dalam proses realisasi.
“Di dunia, belum pernah ada yang memindahkan pohon sebesar ini. Apalagi hingga sepuluh biji,” kata Rektor Universitas Indonesia (UI), Gumilar Rosliwa Somantri di sela-sela acara peresmian prasasti pemindahan pohon hari ini.
Pohon-pohon Baobab itu besarnya setara lingkaran yang tersusun dari sepuluh orang dewasa saling bergandeng tangan. Beratnya sekitar 80 hingga 120 ton. Subang memiliki 30 pohon Baobab. Pohon-pohon itu didatangkan oleh Belanda dari Afrika.
Gumilar mengatakan UI memindahkan pohon itu karena beberapa alasan. Di antaranya, “penting untuk riset karena kami memiliki jurusan herbal.” Pohon baobab sangat berkhasiat. Buah pohon Baobab, yang sering dijuluki the super fruit itu dapat menjawab tantangan masa depan akan kebutuhan nutrisi. Daun dan buahnya mengandung kalsium yang setara dengan susu dan vitamin C, jauh lebih banyak dari buah jeruk.
Biaya pemindahan ditanggung kontraktor PT Waskita Karya. “Dana relokasi diperoleh dari Corporate Social Responsibility (CSR) Waskita”, kata Gumilar.
ANANDA BADUDU