Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kilas Balik 2010: Metro  

image-gnews
Dua massa kerabat korban dan pelaku kasus Blowfish bentrok di depan Pengadilan Negeri, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu (29/9). Bentrokan tersebut mengakibatkan tiga orang tewas serta beberapa luka-luka. ANTARA/Yudhi Mahatma
Dua massa kerabat korban dan pelaku kasus Blowfish bentrok di depan Pengadilan Negeri, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu (29/9). Bentrokan tersebut mengakibatkan tiga orang tewas serta beberapa luka-luka. ANTARA/Yudhi Mahatma
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Sejumlah peristiwa mewarnai di Jakarta dan sekitarnya sepanjang tahun ini. Tempo mencatat beberapa kejadian yang mencuat di Ibu Kota, di antaranya peristiwa bentrokan berdarah di Ampera, kemacetan parah, vonis pelaku mutilasi, penganiayaan jemaat HKBP Bekasi, jalan ambles, dan kerusuhan Tanjung Priok, dalam kilas balik 2010.
Berikut ini cuplikannya:



Bentrok Berdarah di Ampera

Dua kelompok massa terlibat bentrok di Jalan Ampera, di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 29 September lalu. Dalam peristiwa itu, tiga orang tewas dan belasan orang luka.

Bentrokan di jalan itu diduga buntut dari perkelahian di klub malam Blowfish, di Jalan Gatot Subroto, pada 4 April lalu. Dalam perkelahian itu, dua orang pria M. Sholeh dan Yoppie Ingratubun tewas.

Empat orang yakni Bernadus Malelak, Kanor Lolo, David Too dan Rando Lili menjadi terdakwa kasus itu. Mereka dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan kematian seseorang. Mereka terancam hukuman hingga 12 tahun.

Saat sidang perkara itu, pada 22 September lalu, dua terdakwa yaitu Bernadus Malelak dan Kanor Lolo diamuk oleh penonton sidang yang diduga dari kubu korban.

Sepekan kemudian, saat sidang lanjutan perkara perkelahian di Blowfish itu digelar, tiba-tiba datang sekelompok massa yang langsung menyerang kelompok lainnya di lokasi. Puluhan orang lantas terlibat bentrok. Mereka saling menyerang dengan senjata tajam. Bahkan salah satu kelompok membawa senjata api.

Akibatnya dua orang dari salah satu kelompok yaitu Agustinus Tomasoa, 48 tahun, dan Frederik Pilo Let Let, 23 tahun, tewas. Agustinus terbunuh di dalam toko sepatu Larici, sedangkan Frederick tewas di depan gerai Bakmie Ampera, tidak jauh dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mereka tewas dengan luka bacok di sekujur tubuhnya.

Korban tak hanya jatuh dari kelompok yang bertikai. Seorang sopir Kopaja 608 Syaifuddin, 48 tahun, juga ikut tewas akibat bentrokan itu. Selain itu, belasan orang lainnya luka-luka, termasuk Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Edy Pramono ikut terserempet timah panas di betis kaki kirinya. Polisi menemukan selongsong peluru kaliber 32 di lokasi kejadian.

Kepolisian Daerah Metro Jaya mengemukakan kerusuhan di depan pengadilan itu terencana. Indikasi itu diperoleh lantaran salah satu kubu sempat melakukan rapat beberapa hari sebelum bentrokan terjadi.

Polisi sudah menyita sejumlah barang bukti termasuk satu pucuk senjata api dalam kasus itu. Hingga pertengahan Desember ini, polisi juga sudah menetapkan tujuh tersangka dalam bentrokan berdarah di Jalan Ampera itu. Mereka dibekuk di sejumlah tempat berbeda seperti di Bali dan Nusa Tenggara Timur pada Oktober lalu.

Polisi masih memburu dua orang lainnya yang diduga sebagai pelaku kekerasan dalam bentrok itu. "Mereka terindikasi lari ke Sumatera dan Bandung," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Hery Rudolf Nahak di kantornya, Selasa (14/12).

Macet Terburuk Tahun Ini

Banjir melanda berbagai wilayah Ibu Kota pada 26 Oktober lalu. Akibatnya, terjadi kemacetan parah yang terjadi sejak sore hingga tengah malam.

Banjir menggenangi sejumlah tempat, di antaranya di Bundaran Senayan hingga Sudirman Central Business District (SCBD), di depan gedung FX, Bendungan Hilir, di depan halte Dukuh Atas. Kemacetan parah pun terjadi di berbagai titik antara lain di Jalan Thamrin dan Sudirman arah ke Blok M, Bundaran Senayan, Jalan Latuharhari, Perempatan Palmerah, dan Jalan Rasuna Said, Jalan Tendean.

Akibatnya, warga banyak menghabiskan waktu di jalan. Untuk menempuh jarak satu kilometer saja, seorang anggota Komisi III DPR RI Saan Mustopho, harus membuang waktu 2,5 jam.

Pengamat transportasi dan tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna menilai kondisi kemacetan akibat banjir yang melanda Jakarta hari itu merupakan yang terburuk sepanjang tahun ini.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengakui musibah yang terjadi itu memang benar-benar parah. Banjir malam itu dianalogikan oleh Prijanto seperti wastafel, kalau mulutnya tersumbat maka airnya tidak mengalir dan sebaliknya. " Drainase Jakarta tidak untuk menerima air sedemikian deras," kata Prijanto, 27 Oktober lalu.

Babe Divonis Seumur Hidup

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terdakwa kasus mutilasi anak jalanan, Baekuni alias Babe, 49 tahun, divonis hukuman seumur hidup, 6 Oktober lalu. Vonis itu lebih ringan daripada tuntutan jaksa yaitu hukuman mati.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan mutilasi terhadap empat anak jalanan.

Pedagang asongan yang kerap mangkal di daerah Cililitan, Jakarta Timur, ini dinilai bersalah melakukan pembunuhan berencana. Dalam kesaksian di pengadilan, Babe juga mengaku telah membunuh 14 anak jalanan.



Jalan RE Martadinata Ambles

Sepanjang 103 meter Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ambles sedalam tujuh meter, 16 September lalu, pukul 03.15 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini. Namun tidak ada yang ditetapkan sebagai tersangka karena kerusakan dinilai terjadi bukan akibat tindak pidana.

Polisi mengungkapkan dari hasil penelitian lima orang saksi ahli dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum menyebutkan penyebab ambles adalah pelemahan lapisan tanah di bawah jalan.

Akibat ambles, jalan itu ditutup untuk diperbaiki. Perbaikan jalan rampung pada Desember ini. Jalan dibuka untuk umum kembali pada 6 Desember lalu.

Penusukan Jemaat HKBP

Sejumlah orang menggeruduk lokasi kebaktian jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Kampung Ciketing Asem, Mustika Jaya, Kota Bekasi, 12 September lalu, sekitar pukul 08.30 WIB. Aksi itu membuat para jemaat berhamburan.

Dalam peristiwa itu, seorang pendeta dipukuli, dan seorang jemaat Asian Lumbontoruan, 50 tahun, ditusuk di bagian perut sebelah kanan.

Polisi menetapkan 13 tersangka dalam kasus itu. Salah seorang tersangka yaitu Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya Murhali Barda. Dia dijerat dengan pasal berlapis yaitu tentang penghasutan dan berbuat kekerasan. Adapun tersangka lainnya dikenakan pasal berbeda, di antaranya pasal penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan. Berkas perkara para tersangka dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Bekasi pada 6 November lalu.

Kerusuhan Tanjung Priok

Ribuan massa bentrok dengan petugas yang akan menertibkan bangunan di sekitar makam Habib Hasan al Hadad atau Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara, 14 April lalu.

Dalam bentrokan itu, tiga orang orang anggota Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta, Ahmad Tajudin, Israel Jaya, dan W. Soepono, tewas. Selain itu, sedikitnya 123 orang terdiri atas 69 petugas dan 54 orang warga mengalami luka-luka. Aksi massa itu juga mengakibatkan sekitar 81 kendaraan terbakar.

Terkait keberadaan jenazah Mbah Priok, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebutkan bahwa makam Habib Hasan itu telah dipindahkan dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dobo, Koja, ke TPU Semper, Jakarta Utara, pada 1997. Hasil itu diperoleh MUI berdasarkan penelitian yang mereka lakukan selama dua bulan. Pernyataan yang dirilis pada 8 Desember lalu itu menuai pro dan kontra.

LIS Y

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik 2022, Sophie Turner Ungkap Foto Kehamilan Anak Kedua

31 Desember 2022

Sophie Turner dan Joe Jonas. Instagram.com/@sophiet
Kilas Balik 2022, Sophie Turner Ungkap Foto Kehamilan Anak Kedua

Sophie Turner memiliki dua anak perempuan, Willa dan seorang putri yang lahir pada Juli 2022


Kilas Balik Rusuh 22 Mei, Tuduhan Pelanggaran HAM di Bulan Polri

6 Juli 2019

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) disaksikan Menko Polhukam Wiranto (kiri) dan Kepala KSP Moeldoko (kanan) menunjukkan barang bukti senjata api saat menyampaikan konferensi pers perkembangan pascakerusuhan di Jakarta dini hari tadi, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. ANTARA
Kilas Balik Rusuh 22 Mei, Tuduhan Pelanggaran HAM di Bulan Polri

Total sembilan orang tewas akibat rusuh 22 Mei 2019. Amnesty menyebut terjadi pelanggaran HAM yang serius.


Kilas Balik 2010: Bencana

30 Desember 2010

Alat berat memindahkan tumpukan kayu yang menimpa sebuah pasar di Sandui, Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. TEMPO/Tony Hartawan
Kilas Balik 2010: Bencana

Tiga bencana terbesar di tahun 2010, terjadi pada bulan Oktober.


Kilas Balik 2010: Internasional

29 Desember 2010

Wikileaks.ch
Kilas Balik 2010: Internasional

Rangkuman Tempo atas peristiwa yang terjadi di dunia Internasional.


Kilas Balik 2010: Ekonomi dan Bisnis  

29 Desember 2010

Gayus Halomoan Tambunan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Kilas Balik 2010: Ekonomi dan Bisnis  

Sejumlah peristiwa penting terjadi sepanjang tahun ini.


Kilas Balik Gaya Hidup 2010: Tren Busana 2010, Kembali ke Alam, Kembali ke Bumi

27 Desember 2010

Peragaan busana Fashion Tendance 10 digelar di Hotel Hilton, Bandung, Kamis (17/12). Para perancang ternama memamerkan tren busana untuk tahun 2010. TEMPO/Prima Mulia
Kilas Balik Gaya Hidup 2010: Tren Busana 2010, Kembali ke Alam, Kembali ke Bumi

Gaya busana dan tata rias, memadukan unsur budaya dan alam.


Kilas Balik 2010: Selebritas

24 Desember 2010

Cut Tari usai menjalani sidang kasus video porno dengan terdakwa  Ariel dan  Rejoy di Pengadilan Negeri, Bandung, Jawa Barat. Senin (13/12).  TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Kilas Balik 2010: Selebritas

Sepanjang 2010, cerita selebritas bertaburan di tabloid-tabloid kuning hingga media massa arus utama. Siapa saja mereka?


Kilas Balik 2010: Olah Raga  

23 Desember 2010

Shakira (kanan) tampil dalam upacara penutupan piala dunia 2010 di stadion Soccer City, Johannesburg. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Kilas Balik 2010: Olah Raga  

Sejumlah peristiwa penting dalam bidang olahraga terjadi pada tahun 2010. Apa saja?