TEMPO Interaktif, Bogor - Pembebasan Selamat Riyadi, salah seorang ABK Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia, disambut suka cita istri dan anaknya. Dalam waktu dekat pihak keluarga berencana mengadakan tasyakuran di rumahnya di Kelurahan Kedung Badak RT.1/3 Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat.
"Alhamdulillah. Kami sekeluarga sangat senang. Insya Allah kami akan adakan tasyakuran. Waktunya tunggu sampai bapak pulang," ujar Ida Laela Udaningsih, istri Selamat Riyadi, saat dihubungi Tempo, Senin, 2 Mei 2011 sore.
Menurut Ida, dia sudah tidak sabar bertemu suaminya yang saat ini dalam keadaan sehat. Tapi, kata Ida, dia masih harus menunggu sekitar satu minggu lagi karena Kapal Sinar Kudus akan bersauh di Oman. "Seluruh ABK akan jalani tes medis dulu di Oman sebelum pulang ke Indonesia. Tapi, kondisi bapak dipastikan sehat. Saya sudah lihat langsung sewaktu datang ke kantor Samudera Indonesia, dan ikut telewicara," kata Ida.
Sementara Kesatuan Pelaut Indonesia meminta PT Samudera Indonesia segera mengecek kesehatan 20 awak kapal MV Sinar Kudus setelah pembajakan selama 46 hari. Karena selama dibajak tidak diberikan makanan yang layak dan perawatan kesehatan yang sakit. "Di kapal tersebut tidak ada dokter selama ini. Mungkin Mualim 2 yang memang bertugas menjaga kesehatan para awak yang selama ini melaksanakan pemeriksaan kesehatan," kata anggota Kesatuan Pelaut Indonesia Totok Sugiyanto, Senin 2 Mei 2011.
Menurut Karib Nakhoda Sinar Kudus, Slamet Jauhari, ini para awak diperkirakan tiba di Jakarta pada Kamis, 5 Mei 2011. Setelah kapal dilepaskan pembajak Ahad, 1 Mei 2011, kemarin, kapal bersama para awak dibawa ke Wa Salala, Oman. Diperkirakan butuh sekitar tiga hari melaut. Dari Oman ke Indonesia diperkirakan setidaknya 11 jam perjalanan menggunakan pesawat.
Berdasarkan komunikasi terakhir melalui telepon Ahad sore waktu Jakarta kemarin, para awak juga sedang memperbaiki kapal. "Selama dibajak banyak komponen kapal yang dipereteli," kata Totok mengutip Jauhari.
Berdasarkan sumber Tempo, jumlah tebusan sebenarnya untuk kapal MV Sinar Kudus hanya US$ 3 juta (hampir Rp 27 miliar dengan kurs Rp 9 ribu per dolar), bukan US$ 4,5 juta seperti yang dikabarkan selama ini.
ARIHTA UTAMA