TEMPO Interaktif, Jakarta -Lamanya waktu menunggu kedatangan bus sekolah adalah alasan utama para siswa untuk tidak memilih bus ini. "Busnya datangnya lama, capek menunggunya," ujar Fani, murid kelas IX SMPN 30 Jakarta Utara hari ini. Waktu tunggu bus bisa lebih dari lima belas menit. Sehingga para pelajar yang sudah lelah mengikuti pelajaran memilih untuk menggunakan moda transportasi yang lebih cepat. Hal serupa juga disampaikan oleh pelajar lainnya. "Biasanya naik bus kota yang yang datangnya lebih cepat," kata Feri siswa SMK di Cilincing.
Selain datang lebih cepat, mereka memilih bus kota karena tarif angkutan umum untuk pelajar murah. Sehingga mereka rela mengeluarkan uang Rp 1000 meski bisa gratis naik bus sekolah. "Naik bus sekolah kalau bus kota penuh saja," ujar Fani.
Meski begitu, mereka kompak mengatakan bahwa fasilitas di bus sekolah masih sangat baik dan terawat. Karena itu, beberapa siswa memilih menggunakan bus sekolah. "Ada ACnya, gratis pula. Lumayan menghemat uang saku," ujar Fira, siswi SMP 30.
Lamanya waktu tunggu bus sekolah karena bus sekolah harus berhenti di halte maupun di tempat perhentian secara bergilir untuk menaikkan anak sekolah. Padahal, jam pulang sekolah-sekolah berbarengan. Belum lagi kemacetan yang makin memperlambat jalannya bus kota.
Bus sekolah kembali gencar dipromosikan di sekolah-sekolah di DKI Jakarta. Alasannya, jumlah pengguna bus kuning ini masih di bawah harapan Unit Pelaksana Teknis Bus Sekolah.
RATNANING ASIH