TEMPO Interaktif, Jakarta - Pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali, menyarankan pemerintah membeli bangunan kuno di kawasan kota tua Jakarta. Alasannya, kata dia, saat ini kondisi sebagian besar bangunan sudah sangat tidak layak. "Seperti gedung milik Jasindo, atapnya sudah mulai roboh. Ini membahayakan orang di sekitar," kata Asep ketika ditemui di sela Festival Museum Day, Rabu, 18 Mei 2011.
Pembiaran gedung kuno ini, ujarnya, sebenarnya merugikan semua pihak karena gedungnya tidak bisa dimanfaatkan lagi lantaran rusak berat dan berbahaya bagi orang yang berada dekat gedung yang rawan roboh. "Pihak swasta pasti juga ragu untuk melakukan perbaikan besar-besaran, takut tidak mencapai break event point," ujarnya.
Dia mengatakan bangunan lama dihancurkan kemudian dibangun lagi persis seperti aslinya. Menurut Asep, meski bangunan-bangunan ini berkategori A, masih bisa dibangun ulang asal tidak mengubah bentuk aslinya. "Saya kira ini tidak mengurangi nilai historisnya," ujarnya.
Setelah itu, kata Asep, bangunan baru itu dapat dimanfaatkan sebagai kantor ataupun keperluan lain tanpa merusak suasana kota tua.
Sebagian bangunan di daerah kota tua memang dimiliki oleh swasta maupun BUMN, antara lain PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jasa Raharja, PT Samudera Indonesia. Belasan bangunan di area ini terlihat rusak berat karena lama tidak dirawat dan digunakan. Sebagian bangunan atapnya telah roboh dan dindingnya berlumut serta berjamur.
RATNANING ASIH