TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengelola portal Kompas.com membantah telah membuat laporan ke polisi terkait paket peti mati yang diterima perusahaan itu. General Manager Bisnis Kompas.com, Edi Taslim, mengatakan dia justru heran dengan berita yang menyebutkan perusahaannya telah melaporkan Sumardy sebagai Chief Executive Officer Buzz & Co, pengirim peti mati, ke Kepolisian Sektor Tanah Abang.
"Kami tidak pernah melaporkan Sumardi ke polisi. Makanya, kami heran ada berita yang menyebut kami melaporkan dia ke polisi," kata Edi saat dihubungi, Rabu, 8 Juni 2011.
Menurut Edi, pada Senin malam lalu, perusahaannya memang dipanggil petugas Polsek Tanah Abang. Namun, saat itu perwakilan yang datang hanya dimintai keterangan soal kronologis penerimaan peti mati. "Jadi, kami sama sekali tidak pernah bikin laporan untuk Sumardy," ujar Edi lagi.
Edi menilai apa yang dilakukan Sumardy itu tidak laik untuk dilaporkan ke polisi. Apalagi Sumardy sudah cukup direpotkan dengan pemeriksaan yang dilakukan polisi. "Dari awal saya juga sudah menduga itu sebagai sebuah strategi marketing," kata Edi.
Kiriman paket peti mati itu diterima Kompas.com pada Senin lalu. Kiriman itu ditujukan untuk Edi Taslim, General Manager Bisnis Kompas.com. Peti yang ditujukan kepada Edi itu bertuliskan 'You are number #661'.
Sama halnya dengan Kompas.com, PT Orang Tua Grup juga menyangkal pernah melaporkan Sumardy ke Polsek Tanah Abang. Menurut Manajer Humas PT Orang Tua, Yuna Eka Kristina, perusahaannya juga terkejut dengan pemberitaan yang menyebut bahwa pihaknya melaporkan Sumardy ke polisi.
"Kami justru baru tahu dari media yang menyebut kami melaporkan Sumardy ke Polsek Tanah Abang," kata dia.
Ia mengatakan, pada Senin lalu memang ada petugas sekuriti yang datang ke Polsek Tanah Abang. Namun, saat itu perwakilan perusahaan hanya menceritakan kronologis penerimaan peti. "Ternyata keterangan kami dijadikan draf laporan dan kami disebut pelapor," kata dia.
PT Orang Tua, kata Yuna, akan mencabut laporan itu dan tidak akan melanjutkan proses hukum. "Kami tidak akan lanjutkan," katanya.
ARIE FIRDAUS