TEMPO Interaktif, Jakarta - Warga yang tinggal di sekitar Pasar Rumput, Jakarta Selatan, mulai resah dengan tawuran yang terus terjadi di Pasar Rumput. Bahkan, dalam tiga hari terakhir setiap harinya bisa terjadi dua hingga tiga kali tawuran.
Purwadi, 28 tahun, yang indekos di Pasar Manggis di belakang Pasar Rumput, mengaku selalu was-was sejak kerusuhan kembali terjadi. Apalagi bentrokan sering terjadi saat dia pulang dari kantornya di bilangan Jalan Rasuna Said. "Saya sering pulang lewat pukul 21.00, khawatir kalau saya justru disangka memihak salah satu kubu dan jadi sasaran warga," ujarnya saat ditemui di halte busway Pasar Rumput.
Dia meminta pemerintah mengambil tindakan tegas dalam masalah tawuran ini. Apalagi, menurut dia, perselisihan antara dua kelompok warga terjadi karena dendam. "Kalau tidak ada tindakan tegas, masalah ini pasti akan muncul terus."
Ketua RT 01 RW 10 Menteng Tenggulun, Theo Inuri, mengatakan pemerintah harus segera menyelesaikan perselisihan antar kedua kelompok warga itu. "Harusnya Gubernur turun tangan mengajak diskusi," ujarnya.
Theo menilai mediasi yang dilakukan pemerintah selama ini terkesan lamban. "Yang diajak mediasi biasanya bukan warga yang ikut tawuran. Jadi, apa pun hasilnya, tetap saja tawuran lagi," ujarnya. Menurut Theo, kalau mau tegas, pemerintah seharusnya mengajak semua warga yang bertikai berkumpul untuk didamaikan.
IRA GUSLINA