TEMPO Interaktif, Jakarta - Kubu Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut mengaku tidak mengetahui ratusan orang berbaju hitam yang menggeruduk kantor Media Nusantara Citra (MNC) TV di Jalan Pintu 2 Taman Mini, Jakarta Timur, sejak Rabu pagi, 27 Juli 2011. "Kami tidak tahu massa itu dari mana," kata kuasa hukum Tutut, Denny Kailimang.
Ratusan orang yang meneriakkan "hidup TPI!" berkumpul di kompleks MNC TV sejak pukul 05.00 WIB. Menurut Andri, saksi mata, massa datang dengan diangkut belasan bus. Seperti dikomando, mereka masuk ke halaman kantor. Hingga sekitar pukul 09.30, suasana masih tegang. Massa ini menamakan diri mereka Brigade Mataram Banten. Sekitar pukul 11.00, mereka membubarkan diri.
Puluhan polisi berdatangan mengamankan aksi ini. Denny akan mengecek identitas mereka. Ia menyesalkan PT Sarana Rekatama Dinamika, milik Bhakti Investama, grup usaha Hary Tanoesoedibjo, mengganti nama TPI menjadi MNC TV. "Ini sudah menunjukkan iktikad tidak baik," ujar dia.
Sengketa kepemilikan stasiun televisi swasta ini sudah berlangsung lama. Pihak Hary Tanoe telah memblokir pengajuan rapat umum pemegang saham luar biasa TPI pada 17 Maret 2005. Rapat itu diselenggarakan pihak Tutut selaku pemegang saham dan pendiri TPI. "Cara itu tidak sesuai dengan aturan hukum dan tidak sesuai dengan perjanjian awal," ucap Denny lagi.
Pengerahan massa ini bukan yang pertama kalinya. Akhir Juni lalu, ratusan orang tak dikenal juga datang dengan mengendarai sepeda motor dan berniat menduduki gedung MNC TV. Massa, yang diduga berasal dari kubu Tutut, menempelkan selebaran pengumuman dari Tutut di tembok-tembok gedung perkantoran MNC TV.
HERU TRIYONO