TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menunda penutupan sisi utara Jalan Satrio yang sedianya akan ditutup mulai awal September 2011. Mulanya, pemerintah bermaksud menutup akses sisi utara jalan untuk memperlancar proses pembangunan Jalan Layang Nontol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.
"Sisi utara akan ditutup setelah sisi selatan selesai dikerjakan. Tak mungkin ditutup secara bersamaan. Penutupan akses jalan di sana harus satu-satu," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono di Balai Kota DKI Jakarta seusai Rapat Musyawarah Pimpinan Daerah Idul Fitri 1432 H, Kamis, 18 Agustus 2011.
Menurut dia, penutupan jalan secara bersamaan akan menambah kemacetan di Jalan Satrio maupun Jalan Rasuna Said. Pristono mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta berkaitan dengan penutupan akses jalan ini. “Ada rencana (penutupan) dalam waktu dekat ini, tapi belum tahu kapan," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum memperkirakan kedua akses jalan tersebut bisa ditutup secara bersamaan. Untuk penutupan akses jalan sisi utara, yakni Jalan Satrio menuju Jalan Rasuna Said, Dinas Pekerjaan Umum tengah menyiapkan jalan tembus, yakni Jalan Denpasar Utara. Jalan yang tersedia sepanjang 700 meter dengan lebar tujuh meter. Nantinya jalan tersebut bisa dilalui oleh dua jalur oleh kendaraan roda empat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan jalan tembus masih dikerjakan. Setelah jalan tembus selesai dikerjakan, maka akan dilakukan uji coba terlebih dahulu. "Mudah-mudahan minggu ini selesai sehingga awal September sudah bisa dilakukan penutupan," kata dia.
Sejak 21 Juli lalu, Dinas Pekerjaan Umum telah menutup akses Jalan Rasuna Said menuju Jalan Satrio atau sisi selatan. Rencana awal penutupan hanya akan berlangsung selama dua bulan, tetapi pipa air baku dan rangkaian kabel tak terpakai yang terpasang di bawah tanah daerah itu menghambat pengeboran tiang pancang. Hingga saat ini, akses jalan tersebut belum dibuka.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI