Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok Massa Islam Sweeping di Puncak  

image-gnews
Ratusan kendaraan terjebak kemacetan di pintu keluar tol Gadog, Bogor (9/3). Warga ibukota mengisi liburan panjang dengan mengunjungi kawasan wisata di wilayah Puncak dan sekitarnya. Foto: TEMPO/Arie Basuki
Ratusan kendaraan terjebak kemacetan di pintu keluar tol Gadog, Bogor (9/3). Warga ibukota mengisi liburan panjang dengan mengunjungi kawasan wisata di wilayah Puncak dan sekitarnya. Foto: TEMPO/Arie Basuki
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ratusan orang dari sejumlah organisasi massa Islam melakukan sweeping terhadap rumah makan dan restoran yang buka pada siang hari di kawasan Puncak, Bogor. Aksi mereka dimulai di Masjid Harakatul Janah, Simpang Gadog, Bogor, pada pukul 11.00 WIB kemarin.

Tampak di antara mereka kelompok Laskar Pembela Islam dan Front Pembela Islam. Terlibat pula Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cisarua dan Megamendung.

Sebelum massa beraksi, polisi dari Kepolisian Resor Bogor, Polsek Megamendung, dan Polsek Cisarua memberi pengarahan. Massa diminta tak berbuat anarkistis.

Lalu dengan mengendarai ratusan sepeda motor dan sejumlah mobil, rombongan berpakaian putih-putih itu bergerak menuju Masjid Atta'awun di kawasan Puncak Pass, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor. Di tengah perjalanan, mereka menyambangi restoran maupun rumah makan yang dicurigai tetap buka.

Dari pantauan Tempo, sedikitnya ada tujuh warung nasi yang ketahuan buka. Massa pun merangsek masuk. Sebagian berteriak-teriak di luar. “Bongkar! Bongkar! Tolong hormati umat Islam yang sedang puasa,” mereka berseru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aksi itu membuat pemilik warung dan mereka yang sedang makan melarikan diri. Para polisi membiarkan mereka beraksi dan berusaha mencegah agar tak terjadi perusakan. Beberapa restoran besar di kawasan tersebut menempatkan sejumlah petugas keamanan. Mereka juga menutup tempat parkirnya dengan rantai.

KH Rachmatullah, yang memimpin aksi itu, mengatakan masih banyak restoran dan warung makan di kawasan Puncak yang beroperasi pada siang hari. “Keluarga muslim tidak merasa nyaman dan tidak senang dikotori oleh orang yang tidak puasa,” kata Ketua MUI Kecamatan Cisarua ini.

Rachmatullah mengatakan sudah ada surat edaran yang disepakati bersama antara Muspika Kecamatan Cisarua dan Megamendung. Surat itu intinya menegaskan bahwa selama Ramadan, restoran dan warung nasi di kawasan tersebut hanya boleh beroperasi mulai pukul 17.00 WIB sampai waktu sahur.

DIKI SUDRAJAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

25 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Korban Penembakan Ormas saat Sweeping Judi di Colomadu 2 Orang, Polisi Diminta Segera Temukan Pelaku

27 Januari 2024

Jenazah Yudha Bagus Setiawan, anggota ormas Islam yang menjadi korban meninggal dalam penembakan saat sweeping perjudian di wilayah Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat malam, 26 Januari 2024, dibawa ke dalam mobil ambulans. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Korban Penembakan Ormas saat Sweeping Judi di Colomadu 2 Orang, Polisi Diminta Segera Temukan Pelaku

Pimpinan ormas Islam itu menduga rencana sweeping judi itu telah bocor terlebih dulu sebelum kedatangan mereka ke lokasi.


Peringatan Hari Buruh, Polres Metro Depok Jamin Tidak Ada Sweeping dan Bakal Kawal Buruh ke Jakarta

29 April 2023

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar aksi memperingati Hari Buruh Internasional atau Mayday yang jatuh pada tanggal 1 Mei kemarin, di kawasan Patung Kuda, Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis 12 Mei 2022. Dalam aksi tersebut buruh menuntut menbatalkan kenaikan PPN 11 persen, Menolak wacana revisi UU No 12 Tahun 2002 tentang serikat pekerja, dan mencabut UU 11/2020. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Peringatan Hari Buruh, Polres Metro Depok Jamin Tidak Ada Sweeping dan Bakal Kawal Buruh ke Jakarta

Kapolres Metro Depok berharap agar Hari Buruh dapat diperingati dengan positif.


Polres Tangsel Tetapkan 7 Tersangka Pelemparan Bus Persis Solo, Motifnya Balas Dendam

30 Januari 2023

Insiden pelemparan batu terhadap bus bus tim Persis Solo serangan dari oknum suporter, Sabtu, 28 Januari 2023. Instagram
Polres Tangsel Tetapkan 7 Tersangka Pelemparan Bus Persis Solo, Motifnya Balas Dendam

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kota Tangerang Selatan menetapkan 7 orang tersangka atas kasus pelemparan bus official pemain Persis Solo pada Sabtu 28 Januari 2023 lalu. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Legok, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.


Polda Metro Imbau GP Ansor dan Banser Batalkan Rencana Sweeping Holywings

24 Juni 2022

Holywings. Instagram
Polda Metro Imbau GP Ansor dan Banser Batalkan Rencana Sweeping Holywings

Polda Metro menyatakan polisi telah menangangi laporan soal dugaan penistaan agama oleh Holywings sehingga Banser tak perlu melakukan sweeping.


Mogok Produksi Tiga Hari, Paguyuban Sweeping Produsen Tahu dan Tempe

21 Februari 2022

Suasana pabrik tahu tempe di sentra produksi yang berlokasi di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis, 7 Januari 2021. Tempo/Fajar Pebrianto
Mogok Produksi Tiga Hari, Paguyuban Sweeping Produsen Tahu dan Tempe

Para produsen tempe sweeping pengrajin yang masih membuat tahu dan tempe menjelang mogok produksi untuk memprotes kenaikan harga kedelai.


Sering Sweeping dan Ada yang Terlibat Terorisme, Ini 6 Pertimbangan FPI Dilarang

30 Desember 2020

Massa dari Front Pembela Islam (FPI) menggelar aksi unjuk rasa di Mapolresta Bandung, Soreang, Selasa, 15 Desember 2020. Dalam aksinya, mereka meminta pemimpin FPI Rizieq Shihab yang kini tengah ditahan untuk segera dibebaskan.  TEMPO/Prima Mulia
Sering Sweeping dan Ada yang Terlibat Terorisme, Ini 6 Pertimbangan FPI Dilarang

Salah satu alasan pemerintah melarang FPI adalah karena ormas tersebut sering sweeping dan ada yang terlibat terorisme.


Pembakaran Produk Prancis, Polda Metro Jaya: Bukan Sweeping

6 November 2020

Sejumlah produk fashion dari Prancis terpajang di butik Chanel di sebuah mal di Jakarta, Senin, 2 November 2020. Sejumlah negara Muslim telah melakukan boikot terhadap produk-produk dari perusahaan Prancis di pusat perbelanjaannya. TEMPO/Subekti.
Pembakaran Produk Prancis, Polda Metro Jaya: Bukan Sweeping

Polda Metro Jaya menyatakan tidak ada pihak yang melakukan sweeping atau razia produk Prancis di Jakarta.


Ada Gerai yang Kena Sweeping Produk Prancis oleh Ormas, Begini Respons Indomaret

6 November 2020

Foto tulisan boikot yang dipasang pada produk-produk buatan perusahaan dari Prancis di sebuah toko di Indonesia yang diunggah di media sosial pada Senin, 2 November 2020. Aksi seperti ini juga terjadi di sejumlah negara Muslim. Instagram/@Infolahatlive
Ada Gerai yang Kena Sweeping Produk Prancis oleh Ormas, Begini Respons Indomaret

Marketing Director Indomaret Wiwiek Yusuf menanggapi sweeping sejumlah organisasi massa atau ormas di minimarket milik perusahaan baru-baru ini.


Ormas Sweeping Produk Prancis, Aprindo: Bakal Semakin Membebani Perekonomian

5 November 2020

Pemilik swalayan memasang tulisan boikot pada produk Prancis di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin, 2 November 2020. Aksi boikot berbagai macam produk Prancis tersebut sebagai bentuk protes dan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina umat Islam. ANTARA/Jojon
Ormas Sweeping Produk Prancis, Aprindo: Bakal Semakin Membebani Perekonomian

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey menilai sweeping produk Prancis seharusnya tidak perlu dilakukan.