TEMPO Interaktif, Jakarta - Para pelanggan air bersih di Jakarta diperkirakan akan mengalami gangguan pasokan dalam dua atau tiga hari ini. Sebab untuk perbaikan sementara tanggul dan pintu air Buaran di Kalimalang yang jebol itu butuh waktu dua sampai tiga hari.
"Kami memperkirakan butuh waktu dua sampai tiga hari," kata Manajer Komunikasi Perusahaan Palyja, Meyritha Maryanie, Kamis, 1 September 2011.
Menurut Meyrita, sejauh ini upaya prioritas mereka adalah bagaimana memaksimalkan pasokan bahan baku ke instalasi Pulogadung yang saat ini tinggal tersisa 25 persen. Untuk mengatasi pasokan air baku yang sama sekali nol dari Kalimalang, Palyja berusaha mencari tambahan air bersih dari Tangerang serta berkoordinasi dengan Aetra untuk meminta pasokan air.
Namun pasokan air bersih dari Tangerang tidak banyak, hanya sekitar 10-20 persen. Dan pengaliran dari Aetra masih harus menunggu izin PAM Jaya. Untuk mengalirkan air antarkedua operator air ini digunakan pipa interkoneksi. Kedua operator air masih menunggu izin keluar.
Jebolnya pintu air Buaran sendiri bermula dari rembesan pada Rabu sekitar pukul 20.00-21.00 kemarin malam. Tetapi rembesan memburuk hingga pintu air pun runtuh sekitar pukul 22.00.
Kali Buaran (Selatan ke Utara) memotong di bawah Kalimalang (Timur ke Barat). Aliran Kalimalang digunakan untuk Waduk Jatiluhur yang memasok air baku PAM Jaya. Untuk mengatur debit airnya, dibangunlah pintu air Buaran. Jadi, ketika debit air Kalimalang berlebih, air dialirkan ke Kali Buaran yang saat ini menyatu mengalir ke Kanal Banjir Timur.
Karena runtuh, air langsung mengalir ke Kali Buaran. Sedangkan aliran ke Instalasi Pengolahan Air Pejompongan 1 dan 2 terhenti. Saat ini, tim dari Palyja, Aetra, Perusahaan Umum Jasa Tirta 2 sebagai pemasok air baku, serta Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum sedang memperbaiki pintu air yang runtuh.
ARYANI KRISTANTI