TEMPO Interaktif, Jakarta - Runtuhnya pintu air Buaran, Jakarta Timur, membuat warga Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, tak bisa menikmati air bersih sejak Rabu lalu sekitar pukul 22.00 WIB. Berulang kali warga menelepon PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), tapi tak mendapatkan jawaban memuaskan.
"Baru sekitar pukul 12.00 siang tadi dapat SMS dari Palyja yang memohon maaf ada gangguan air bersih," kata Rudi Kurniadi, 44 tahun, warga Jalan Bonang Gang C Nomor 37 RT 19 RW 06, Kelurahan Pegangsaan.
Hingga pagi ini, kata Rudi, belum ada penjelasan tentang adanya mobil tangki yang akan memasok air ke rumah warga. Padahal, keluarganya menggantungkan persediaan air bersih kepada Palyja. "Kalau airnya tidak keluar beberapa hari, ya, kami terpaksa tidak mandi," tutur Rudi.
Rudi berharap perbaikan pintu air Buaran selesai sebelum Senin mendatang ketika warga yang mudik kembali ke Jakarta. "Untungnya masih banyak yang mudik. Kalau tidak, ini semua sudah teriak," kata Rudi.
Kondisi serupa dialami Maryati, 48 tahun, warga Petamburan 5 RT 10 RW 05, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Perempuan yang berlangganan air perpipaan sejak 2001 tersebut harus merogoh kantongnya untuk membeli air mineral isi ulang 6-7 galon untuk kebutuhan masak dan minum. "Itu belum termasuk buat mandi. Kalau tiap hari begini, kan, boros," kata dia.
Di Jakarta Utara, pelanggan Aetra mulai mengalami gangguan air sejak sekitar pukul 13.00 kemarin. "Sampai sekarang tidak ada pemberitahuan. Padahal tiap telat bayar, Aetra cepat banget nyamperinnya," kata Winda, 35 tahun, warga Jalan Citandui II, Villa Gading Permai, RT 15 RW 01, Kelurahan Semper Barat, Cilincing.
l ARYANI KRISTANTI