TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebanyak 60 steel sheet pile (pemancang baja) akan menggantikan sementara fungsi pintu pelimpas air Buaran, Jakarta Timur, yang runtuh pada Rabu malam, 31 Agustus 2011.
Hingga Jumat, 2 September 2011 pukul 11.30 WIB, backhoe masih memindahkan pasir untuk membuat landasan jalan crane dan hammer. "Jika crane sudah bisa masuk, bisa kami 'mainkan'," kata Kepala Balai Besar Sungai Wilayah Citarum, Hasanudin, Jumat, 2 September 2011.
Pemancang baja ini akan dipasang untuk menutup lubang besar yang menganga seluas 6x14 meter akibat runtuhnya fondasi dan pintu pelimpas. Jika tak ada halangan, Hasanudin memperkirakan pemancangan akan selesai sore nanti.
Sejauh ini kendala pemancangannya adalah lalu lintas di Jalan Raya Kalimalang yang padat. "Manuver alat masuk jadi terkendala," kata Hasanudin.
Untuk mengantisipasi kemacetan, Satuan Polisi Lalu Lintas Kepolisian Resor Jakarta Timur mengambil kebijakan lajur satu arah. Kendaraan dari arah barat (Cawang, Cililitan) yang hendak menuju ke timur (Pondok Kelapa sampai Bekasi) dialihkan di pertigaan Radin Inten ke arah utara. "Melewati TL (traffic light) Persada ke kanan, tembus Pondok Kelapa, TL Lampiri, dan terus ke Bekasi," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Sudarsono.
MARTHA THERTINA