TEMPO Interaktif, Jakarta - Produksi air Aetra mulai lancar sejak Kamis, 1 September 2011 pukul 22.00 WIB. Aliran air baku untuk operator air perpipaan tersebut sudah 100 persen pada Jumat siang, 2 September 2011. Pipa interkoneksi MT Haryono dan Diponegoro pun dibuka untuk membantu para pelanggan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Dari pipa ini air bersih bisa dialirkan untuk pelanggan Palyja yang tinggal berdekatan dengan pipa Aetra.
Direktur Operasional Aetra, Lintong Hutasoit, menyatakan mulai siang ini proses pembukaan interkoneksi sudah dilakukan. Jika sudah mengalir, pipa interkoneksi Diponegoro bisa mengalirkan 150-200 liter air per detik, sedangkan pipa interkoneksi MT Haryono bisa mengalirkan 200-250 liter air per detik. "Dengan catatan, kalau air baku kami normal. Kemarin sejak pukul 10-11 malam sudah normal, tapi sempat ada gangguan," kata Lintong.
Kepala Komunikasi Perusahaan Palyja Meyritha Meryannie menyatakan air bersih dari pipa interkoneksi membantu kebutuhan mengalirkan air ke pelanggan meski tidak bisa maksimal karena kebutuhannya 6.000 liter air per detik. "Misalnya yang dari Diponegoro bisa membantu yang ke Menteng dan Salemba," kata Meyritha.
Dari Kalimalang yang dialirkan Perusahaan Umum Jasa Tirta II dari Waduk Jatiluhur, Palyja mendapatkan 65 persen air baku untuk memproduksi 250 ribu meter kubik air di instalasi pengolahan air Pejompongan 1 dan 2. Sisa 35 persen air baku berasal dari Tangerang dari aliran air Sungai Cisadane. "Tapi sejak kemarin subuh dari sini (Kalimalang) sama sekali nggak ada air baku. Jadi, ya tidak ada produksi," kata Meyritha lagi.
Untungnya, kata dia, Tangerang menambah pasokan air baku dari 2.400 liter per detik menjadi 3.000 liter per detik. Diharapkan sore-malam ini ada tambahan pasokan air dari pipa interkonektor Aetra.
ARYANI KRISTANTI