TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasokan air bersih di daerah Kebon Kacang 32, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, hingga siang ini belum maksimal. Meskipun pasokan air yang terhenti sejak Rabu 31 Agustus lalu sudah kembali normal, kualitas air yang disalurkan masih buruk.
"Sudah nyala sejak subuh tadi, tapi air berwarna hitam," kata Meryl Linardi, Senin, 5 September 2011.
Meryl menyesalkan lambannya penanganan gangguan air yang dilakukan Perusahaan Air Minum Jakarta Raya (PAM JAYA) itu. Selama pasokan air terganggu, Meryl mengaku terpaksa menumpang mandi di rumah saudaranya di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan.
"Terpaksa saya mengungsi, menumpang mandi di tempat saudara. Saya heran, kok, bisa lama sekali penanganan gangguan air ini," kata Meryl lagi.
Hal sama juga dikeluhkan Gusti, warga Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meski pasokan air sudah mengalir sejak Senin dini hari pukul 01.00 WIB, kualitas air yang dipasok masih buruk, berwarna kehitaman meski tidak berbau. "Seperti air comberan," kata Gusti.
Walhasil, Gusti harus menunggu air berada dalam kondisi cukup bagus dan layak digunakan. "Jadi terlambat bekerja juga sekarang," ujarnya dengan nada kesal.
Pasokan air di wilayah Kebon Melati sendiri, menurut Gusti, terhenti total pada Ahad, 4 September kemarin. "Air sama sekali tidak mengalir sehingga saya tidak bisa mandi," katanya.
Ia berharap PT Palyja bisa segera menyelesaikan masalah gangguan air tersebut, sehingga tidak mengganggu aktivitas warga.
ARIE FIRDAUS